Bagaimanapun Aku mencoba menjadi fotografer buat temen temnku :D hahha

Tentang sebuah koleksi cerita dari Anwar Syahrani, semuanya ada disini. mulai dr cerita, artikel menarik dan yang lainnya. Saya juga akan menyajikan permintaan anda, minta artikel tentang ini, atau biografi tentang itu dsb. Saya harap kalian semua dapat membaca seluruh artikel di blog saya ini. Semua tdk akan berarti tanpa kalian :)
Wednesday, 3 September 2014
Masalah KRS an ?
Hayyy
Aapa kabar kalian semua ?????
Temen2 ku SMA , dan Temen Kuliah sekarang udah pada sibuk ya
Oke oke , saya mau menyapa dulu karena jarang update hahahaha, pasti kalian kangen yaaaaa? its oke Kalian anak2 KP 2013 mana suaranyaaaaaaaa? hebat seklai
oh iya, temen2 pada bingung ya soal KRS an smt 3 ini ? pada galau ? haha
udah enggak jaman nya galau guys
semua permasalahan pasti ada solusi dan jalan keluarnya kok :)
Dalam kesempatan ini saya akan memberikan tips untuk kalian semua soal masalah KRS an smt 3 ini.
Nah cek sekrang :
1. Lakukan pembayaran di Bank BNI terdekat
2. Pastikan anda sudah melakukan registrasi online ( sesuai PIN yang baru )
3. Log in di siakad
4. Klik KRS - Mata Kuliah - Cek MK
5. Untuk smester 3 ini, Makul ada 10, dan terdiri dari 21 sks , bagi yang ada masalah tentang 0 sks bisa ditanyakan langsung di bagian pendidikan FEB, bagi kalian yang belum mengambil MK bahasa inggris tenang, saat ini siakad belum menayangkan makul bahasa inggris ( mungkin dari pihak UPT P2B )
Sekian solusidari saaya , bila ada salah kata mohon dimaafkan yaaahhh
Wednesday, 5 February 2014
KEUTAMAAN MEMILIKI ANAK PEREMPUAN
KEUTAMAAN MEMILIKI ANAK PEREMPUAN
Para orang tua biasanya lebih merasakan kegembiraan yang luar biasa bila melahirkan bayi laki-laki. Padahal semua pemberian baik anak laki-laki atau perempuan harus disyukuri. Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW. bersabda, “Apabila seorang anak perempuan lahir, Allah SWT mengirimkan malaikat ke rumah itu. Mereka mendatangi rumah itu dan mendoakan keselamatan ke atas mereka.
Kemudian para malaikat melingkungi bayi perempuan yang baru lahir dengan sayapnya dan membelai kepalanya dengan tangan mereka seraya berkata bahwa ia adalah lemah. Barangsiapa yang memikul tanggung jawab untuk memeliharanya maka ia akan memperoleh rahmat Allah SWT selama ia masih hidup.”[Al-Mujan As-Shaghir li-Thabrani]
Anas bin Malik r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa memelihara dua anak perempuan hingga mencapai akil baligh, maka ia dan aku akan datang pada hari Kiamat seperti ini, beliau lalu mengumpulkan dua jarinya.[HR.Muslim]
Senada dengan hadist di atas ada sebuah hadist dari Aisyah r.a, Aisyah r.a berkata , “Seorang wanita datang kepadaku disertai dua anak perempuannya. Ia meminta shadaqah kepadaku, tetapi ia tidak menemukan sesuatu apapun pada diriku kecuali sebiji kurma. Maka aku berikan kurma itu. Ia menerimanya kemudian membaginya untuk kedua anak perempuannya, ibunya tidak mengambil bagian dari kurma itu. Kemudian ia pergi. Sementara itu Rasulullah SAW. mengunjungiku dan aku menceritakan peristiwa tersebut kepada beliau. Maka Rasulullah SAW.bersabda, “Orang yang memikul tanggung jawab untuk membesarkan anak perempuan dan memperlakukan mereka dengan baik, ia akan memperoleh perlindungan dari neraka jahannam.”(Muttafaqunalaih)
Jadi buat para bunda yang punya bayi/anak perempuan selamat yaa…Jangan lupa kita jaga anak kita karena darinya kita akan meraih syurga dan aliran pahala bila kita sudah tiada. So jadikan ia mutiara yang tiada duanya di dunia ini. Buat kita para wanita ternyata kepala kita dulu pernah dibelai oleh para malaikat…
Para orang tua biasanya lebih merasakan kegembiraan yang luar biasa bila melahirkan bayi laki-laki. Padahal semua pemberian baik anak laki-laki atau perempuan harus disyukuri. Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW. bersabda, “Apabila seorang anak perempuan lahir, Allah SWT mengirimkan malaikat ke rumah itu. Mereka mendatangi rumah itu dan mendoakan keselamatan ke atas mereka.
Kemudian para malaikat melingkungi bayi perempuan yang baru lahir dengan sayapnya dan membelai kepalanya dengan tangan mereka seraya berkata bahwa ia adalah lemah. Barangsiapa yang memikul tanggung jawab untuk memeliharanya maka ia akan memperoleh rahmat Allah SWT selama ia masih hidup.”[Al-Mujan As-Shaghir li-Thabrani]
Anas bin Malik r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa memelihara dua anak perempuan hingga mencapai akil baligh, maka ia dan aku akan datang pada hari Kiamat seperti ini, beliau lalu mengumpulkan dua jarinya.[HR.Muslim]
Senada dengan hadist di atas ada sebuah hadist dari Aisyah r.a, Aisyah r.a berkata , “Seorang wanita datang kepadaku disertai dua anak perempuannya. Ia meminta shadaqah kepadaku, tetapi ia tidak menemukan sesuatu apapun pada diriku kecuali sebiji kurma. Maka aku berikan kurma itu. Ia menerimanya kemudian membaginya untuk kedua anak perempuannya, ibunya tidak mengambil bagian dari kurma itu. Kemudian ia pergi. Sementara itu Rasulullah SAW. mengunjungiku dan aku menceritakan peristiwa tersebut kepada beliau. Maka Rasulullah SAW.bersabda, “Orang yang memikul tanggung jawab untuk membesarkan anak perempuan dan memperlakukan mereka dengan baik, ia akan memperoleh perlindungan dari neraka jahannam.”(Muttafaqunalaih)
Jadi buat para bunda yang punya bayi/anak perempuan selamat yaa…Jangan lupa kita jaga anak kita karena darinya kita akan meraih syurga dan aliran pahala bila kita sudah tiada. So jadikan ia mutiara yang tiada duanya di dunia ini. Buat kita para wanita ternyata kepala kita dulu pernah dibelai oleh para malaikat…
Manfaat Sholat Tahajud
Rajinlah Shalat Tahajud, Ini Manfaatnya
Setiap Muslim seharusnya memiliki keinginan kuat untuk melaksanakan shalat Tahajud setiap malam hingga menjadi terbiasa. Orang-orang saleh zaman dahulu tekun menjalankannya, baik pada musin panas maupun dingin. Mereka memandang seolah-olah shalat Tahajud itu adalah sesuatu yang wajib (HR Tirmidzi).
Jika terlewatkan sekali saja, mereka menganggap itu sebagai musibah yang besar. Pastinya, selain sebagai ‘mesin keimanan’, Tahajud memberikan banyak manfaat besar dalam kehidupan mereka yang istiqamah menjalankannya.
Di antaranya, pertama, untuk menjaga kesehatan. Tidak diragukan lagi, shalat Tahajud menjadi terapi pengobatan terbaik dari berbagai macam penyakit. Karena itu, orang-orang yang membiasakan diri untuk Tahajud akan memiliki daya tahan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit.
Rasulullah SAW bersabda, "Lakukanlah shalat malam karena itu adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit dari tubuh." (HR Tirmidzi).
Kedua, menjaga ketampanan atau kecantikan. Setap manusia pasti mendambakan ketampanan atau kecantikan dalam dirinya. Melalui terapi shalat Tahajud, seseorang dapat meraih apa yang didambakannya tanpa mengeluarkan biaya sepersen pun. Yaitu, jaminan ketampanan atau kecantikan yang dihasilkan dari shalat Tahajud tidak terbatas pada tampilan lahir, juga dapat menghasilkan ketampanan atau kecantikan batin.
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang banyak menunaikan shalat malam, maka wajahnya akan terlihat tampan atau cantik di siang harinya.” (HR Ibnu Majah).
Ketiga, shalat Tahajud juga diyakini dapat meningkatkan produktivitas kerja yang berbasis spiritualitas. Karena itu, salah satu program untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang andal secara intelektual, emosional, dan spiritual adalah membiasakan shalat Tahajud pada setiap malamnya.
Rasulullah SAW bersabda, "Setan membuat ikatan pada tengkuk salah seorang di antara kalian ketika tidur dengan tiga ikatan dan setiap kali memasang ikatan dia berkata: ‘Malam masih panjang, maka tidurlah.’ Jika orang tadi bangun lalu berzikir kepada Allah SWT, terlepas satu ikatan. Jika dia berwudhu, terlepas satu ikatan yang lainnya. Dan jika dia melaksanakan shalat, terlepas semua ikatannya. Pada akhirnya, dia akan menjadi segar (produktif) dengan jiwa yang bersih. Jika tidak, dia akan bangun dengan jiwa yang kotor yang diliputi rasa malas.” (HR Bukhari).
Keempat, mempercepat tercapainya cita-cita dan rasa aman. Selain dengan usaha (ikhtiar) secara maksimal guna menggapai cita-cita dan rasa aman, seseorang hendaknya membiasakan diri untuk shalat Tahajud karena doa yang mengiringi Tahajud akan dikabulkan oleh Yang Maha Mengabulkan.
Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah sesungguhnya Allah tertawa terhadap dua orang laki-laki: Seseorang yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu dan melakukan shalat. Allah berfirman kepada para malaikat-Nya, 'Apa yang mendorong hamba-Ku melakukan ini?' Mereka menjawab, 'Wahai Rabb kami, ia melakukan ini karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu.'” Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan (cita-citakan) dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan.” (HR Ahmad).
- Semoga Bermanfaat -
Setiap Muslim seharusnya memiliki keinginan kuat untuk melaksanakan shalat Tahajud setiap malam hingga menjadi terbiasa. Orang-orang saleh zaman dahulu tekun menjalankannya, baik pada musin panas maupun dingin. Mereka memandang seolah-olah shalat Tahajud itu adalah sesuatu yang wajib (HR Tirmidzi).
Jika terlewatkan sekali saja, mereka menganggap itu sebagai musibah yang besar. Pastinya, selain sebagai ‘mesin keimanan’, Tahajud memberikan banyak manfaat besar dalam kehidupan mereka yang istiqamah menjalankannya.
Di antaranya, pertama, untuk menjaga kesehatan. Tidak diragukan lagi, shalat Tahajud menjadi terapi pengobatan terbaik dari berbagai macam penyakit. Karena itu, orang-orang yang membiasakan diri untuk Tahajud akan memiliki daya tahan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit.
Rasulullah SAW bersabda, "Lakukanlah shalat malam karena itu adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit dari tubuh." (HR Tirmidzi).
Kedua, menjaga ketampanan atau kecantikan. Setap manusia pasti mendambakan ketampanan atau kecantikan dalam dirinya. Melalui terapi shalat Tahajud, seseorang dapat meraih apa yang didambakannya tanpa mengeluarkan biaya sepersen pun. Yaitu, jaminan ketampanan atau kecantikan yang dihasilkan dari shalat Tahajud tidak terbatas pada tampilan lahir, juga dapat menghasilkan ketampanan atau kecantikan batin.
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang banyak menunaikan shalat malam, maka wajahnya akan terlihat tampan atau cantik di siang harinya.” (HR Ibnu Majah).
Ketiga, shalat Tahajud juga diyakini dapat meningkatkan produktivitas kerja yang berbasis spiritualitas. Karena itu, salah satu program untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang andal secara intelektual, emosional, dan spiritual adalah membiasakan shalat Tahajud pada setiap malamnya.
Rasulullah SAW bersabda, "Setan membuat ikatan pada tengkuk salah seorang di antara kalian ketika tidur dengan tiga ikatan dan setiap kali memasang ikatan dia berkata: ‘Malam masih panjang, maka tidurlah.’ Jika orang tadi bangun lalu berzikir kepada Allah SWT, terlepas satu ikatan. Jika dia berwudhu, terlepas satu ikatan yang lainnya. Dan jika dia melaksanakan shalat, terlepas semua ikatannya. Pada akhirnya, dia akan menjadi segar (produktif) dengan jiwa yang bersih. Jika tidak, dia akan bangun dengan jiwa yang kotor yang diliputi rasa malas.” (HR Bukhari).
Keempat, mempercepat tercapainya cita-cita dan rasa aman. Selain dengan usaha (ikhtiar) secara maksimal guna menggapai cita-cita dan rasa aman, seseorang hendaknya membiasakan diri untuk shalat Tahajud karena doa yang mengiringi Tahajud akan dikabulkan oleh Yang Maha Mengabulkan.
Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah sesungguhnya Allah tertawa terhadap dua orang laki-laki: Seseorang yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu dan melakukan shalat. Allah berfirman kepada para malaikat-Nya, 'Apa yang mendorong hamba-Ku melakukan ini?' Mereka menjawab, 'Wahai Rabb kami, ia melakukan ini karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu.'” Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan (cita-citakan) dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan.” (HR Ahmad).
- Semoga Bermanfaat -
Alasan Mengapa Kita Merasa Ngantuk Sesudah Makan Siang
Mengapa Kita Mengantuk Sesudah Makan Siang?
Jam-jam setelah makan siang, biasanya adalah masa-masa yang paling susah dilewati. Walaupun malam sebelumnya kita sudah cukup tidur, tetap saja kita merasa mengantuk. Ada dua hal yang menyebabkan kita merasa ingin tidur siang
1. L-Tryptophan
L-Tryptophan adalah asam amino yang menjadi bahan dasar terbentuknya niacin, vitamin B. Niacin sendiri akan dipakai untuk membuat serotonin, zat penghantar sinyal di otak yang dapat menimbulkan perasaan nyaman dan menyebabkan kita jatuh tertidur.
Makanan yang kaya karbohidrat seperti nasi, akan merangsang pankreas untuk memproduksi insulin, yang akan menyimpan makanan dalam tubuh. Beberapa asam amino lain yang tadinya terkandung di dalam darah bersama-sama dengan L-Tryptophan, akan masuk ke dalam sel otot. Akibatnya, akan terjadi peningkatan pada konsentrasi relatif L-Tryptophan dalam darah dan serotonin yang terbentuk membuat kita mengantuk.
2. Proses pencernaan makanan
Tubuh akan mengirimkan darah ke sistem pencernaan karena proses pencernaan membutuhkan energi yang cukup besar, apalagi kalau makanan yang perlu dicerna mengandung banyak lemak. Energi yang diperlukan juga akan semakin bertambah besar seiring dengan semakin banyaknya makanan yang kita konsumsi. Pada saat ini, sistem saraf juga menyumbangkan sebagian stok darahnya dan sebagai akibatnya, sistem saraf akan mengalami kekurangan oksigen untuk sementara. Menurunnya efektivitas kerja saraf pada saat sistem pencernaan bekerja inilah yang juga membuat kita ingin tidur siang.
Semoga Bermanfaat
Jam-jam setelah makan siang, biasanya adalah masa-masa yang paling susah dilewati. Walaupun malam sebelumnya kita sudah cukup tidur, tetap saja kita merasa mengantuk. Ada dua hal yang menyebabkan kita merasa ingin tidur siang
1. L-Tryptophan
L-Tryptophan adalah asam amino yang menjadi bahan dasar terbentuknya niacin, vitamin B. Niacin sendiri akan dipakai untuk membuat serotonin, zat penghantar sinyal di otak yang dapat menimbulkan perasaan nyaman dan menyebabkan kita jatuh tertidur.
Makanan yang kaya karbohidrat seperti nasi, akan merangsang pankreas untuk memproduksi insulin, yang akan menyimpan makanan dalam tubuh. Beberapa asam amino lain yang tadinya terkandung di dalam darah bersama-sama dengan L-Tryptophan, akan masuk ke dalam sel otot. Akibatnya, akan terjadi peningkatan pada konsentrasi relatif L-Tryptophan dalam darah dan serotonin yang terbentuk membuat kita mengantuk.
2. Proses pencernaan makanan
Tubuh akan mengirimkan darah ke sistem pencernaan karena proses pencernaan membutuhkan energi yang cukup besar, apalagi kalau makanan yang perlu dicerna mengandung banyak lemak. Energi yang diperlukan juga akan semakin bertambah besar seiring dengan semakin banyaknya makanan yang kita konsumsi. Pada saat ini, sistem saraf juga menyumbangkan sebagian stok darahnya dan sebagai akibatnya, sistem saraf akan mengalami kekurangan oksigen untuk sementara. Menurunnya efektivitas kerja saraf pada saat sistem pencernaan bekerja inilah yang juga membuat kita ingin tidur siang.
Semoga Bermanfaat
Cerita Mengharukan Hati
... SEBUAH KISAH MENGHARUKAN HATI ...
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … MALAM ketika kau datang dan langsung duduk di sebelahku, memelukku, dan menyandarkan kepalamu di bahuku, aku terdiam.
Bahkan kuurungkan niatku untuk meminta maaf atas kesalahan yang telah kupendam selama lima tahun ini. Karena kamu tak sedang ingin bicara. Hanya bersandar di bahuku dan memelukku dengan erat, seolah tak ingin lepas. Hingga kurasakan otot tanganmu yang kecil itu seperti membelit tubuh dari samping kiriku.
Namun aku memberanikan diri untuk bicara. Karena kupikir, terlalu berat menanggung rasa bersalah ini selama lebih dari setengah dasa warsa, sebuah waktu yang tak pendek untuk menyembunyikan sebuah kebohongan.
Sedang aku mencintaimu dengan tulus, dan tak ingin kehilanganmu. “Sayang, tolong beri kesempatan aku bicara, lima menit saja,”. Kali ini dia tak hanya meresponku dengan diam dan geleng-geleng kepala. Jari telunjuknya bahkan langsung menutup bibirku, hingga lagi-lagi kubatalkan niatku.
“Plizzzzzzz, jangan kau ajak aku bicara. Kali ini saja! Aku sedang ingin memelukmu sekuat tenagaku, selama mungkin, sampai akhir hidupku. Karena aku takut akan kehilangan kesempatan ini, sehingga menyesal di kehidupan nanti,” tuturnya sambil terus menenggelamkan kepalanya di bahuku, hingga pundakku terasa berat.
Setelah itu, kau terdiam. Hening. Sunyi. Suasana di taman belakang rumahmu ini hanya menyisakan suara alam; semilir angin dan suara serangga malam. Aku baru ingat, inilah tempat yang sama di masa lalu, ketika aku memutuskan memilihmu sebagai pendamping hidupku. Di kursi yang sama ini, kaupun dulu memeluk dan menyandarkan kepalamu di bakuku dengan erat. Itu tujuh tahun lalu.
Satu bulan setelah itu, kita membacakan ikrar di depan penghulu, untuk mengikat simpul janji kehidupan rumah tangga yang abadi. Aku bahagia dan kaupun kuyakin merasakan yang sama. Namun dua tahun setelah pernikahan kita, aku menyakitimu –tanpa kau tahu. Bahkan hingga kini sekalipun.
Sebab selama lima tahun aku pendam sebuah rahasia besar, sebelum satu minggu lalu kuputuskan berhenti dari kesalahan ini. Berniat meminta maaf atas kesalahan terbesarku terhadapmu.
Bila perlu, akan kucium kakimu dengan bersimpuh. “Kau harus tahu sayang, bahwa lima tahun perjalanan rumah tangga yang seolah menyenangkan ini, lama kuisi dengan kebohongan. Sebuah dusta yang mungkin tak termaafkan bagimu. Dan hari ini, ingin aku mengakui semua dosa itu dan berharap atas maafmu, yang kuragukan akan kauberikan kepadaku,”bersitku dalam hati.
Masih hening. Pun sunyi yang masih saja menyeruak, merindingkan bulu kakiku. Sampai ku tersadar, beban di pundaku serasa kian berat saja. Pelukanmu kian kaku mengunci tubuhku. Dan sentuhan tanganmu seperti memancarkan dingin. “Sayang, apakah kamu sakit? Biar kita ke dalam saja. Kamu harus mengistirahatkan tubuhmu di kamar,” ungkapku.
Dia tetap lelap, seolah tak mendengar ucapanku. Kucoba gerakkan tubuhnya. Kuangkat kepalanya, tapi berat. Matanya tetap terpejam. Aku pun memutuskan untuk membopongnya.
Kucoba lepaskan pelukan tangannya dari tubuhku, tetapi tak berhasil. Aku merasakan tangannya kian dingin. Dia pun tak berreaksi sama sekali. Rini sayang, bangun. Ayo kita ke dalam,” pintaku dengan menepuk pipi kirinya. Tetapi lagi-lagi dia tak berreaksi.
Aku mulai panik. Dengan sedikit keras, kulepaskan pelukan tangannya. Dan akhirnya berhasil. Dengan cepat kuangkat tubuhnya ke dalam kamar. Kubaringkan tubuhmu secara perlahan ke tempat tidur. Kembali kucoba membangunkanmu, tapi gagal.
Kau tidur sangat lelap? Aku semakin panik saja. Kudekatkan punggung telapak tanganku tepat di depan hidungmu. Oh tidak, nafasmu terhenti. Kupegang lehermu, nadimu pun tak berdenyut.
Dalam kondisi panik itu, aku akhirnya bisa memastikan, itriku telah pergi meninggalkanku selamanya. Tangisku pun pecah, mengisi seruangan rumah yang hanya kami tempati berdua, selama tujuh tahun ini.
Aku menangisimu dengan keras, sambil memelukmu erat. “Tidak sayang, kamu pasti tengah bercanda dan menghiburku. Bangun sayang, jangan kau tinggalkan aku. Sungguh, aku tak sanggup,” teriakku sambil menatap wajahnya dan menggoyang-goyangkan tubuhnya.
Aku berharap masih ada keajaiban, sehingga dia masih bisa hidup bersamaku untuk waktu yang panjang, sampai masa tua. Masa di mana kualitas ingatan kita berdua terus menurun. Tetapi kau tetap memanggilku papa dengan lembut. Akupun memanggilnya dengan sebutan sayang. Kita masih bisa mandi bareng, melestarikan kasih sayang penuh romantisme, hingga saat-saat maut menjemput salah satu dari kita, lalu yang lainnya mengidap sepi yang sangat.
Aku terus berkhayal tentang masa depan bersamanya, sampai ujung hidup merenggut nyawa. Imajinasiku terus melayang, terus terbang, dan tanpa sadar aku nyaris tertidur.
Seketika kulepaskan pelukanku, kutatap dalam-dalam wajah istriku. Air mataku menetes perlahan dan terus membanjiri pipiku. Memandangi wajahnya yang tetap cantik dan tersenyum, meski kini wajahnya telah pucat.
Dia meninggalkanku dengan senyum. Tidak sepertiku yang ditinggal dengaan rasa salah, feeling guilty yang menyesakkan dadaku. Tubuh ini seperti terangkat, terbang ke cakrawala langit, hingga nafas terengah-engah.
Aku mencoba bangun, ketika tanganku merasakan sentuhan sesuatu di saku kaus berkerah istriku. Akupun mengambilnya, ternyata selembar kertas catatan. Kuberanikan diri membukanya, sedikit demi sedikit, lalu membacanya.
“Untuk suamiku tercinta, lelaki terbaik yang Allah kirimkan untuk mendampingiku. Aku mensyukurinya, meski harus menyesal, karena sedemikian singkat aku menikmati masa-masa indah bersama lelaki yang kubayangkan seperti pangeran berkuda dari negeri antah barantah.
Suamiku, maafkan aku, karena hanya sedikit waktu yang bisa kudedikasikan untukmu. Kanker di rahimku ini tak lagi mampu kutahan, hingga merenggut nyawaku, di usia ketujuh pernikahan kita. Sayang, aku sangat menikmati masa-masa bersamamu, sehingga tak pernah terbayangkan dalam hati dan pikiranku, untuk berpaling sejenak pun darimu.
Sungguh, cintamu tak pernah tergantikan dengan lelaki manapun. Untuk satu hal ini, aku mengucap syukur kepada Tuhanku setiap waktu. Sungguh, aku merasakan keindahan bersamamu, yang tak mungkin mampu kudefinisikan.
Tetapi aku menyadari kekuranganku sebagai istri, yang secara wajar tak bisa memberikanmu keindahan memadu asmara, di setiap malam yang kaum impikan. Aku menyadari itu dan kamu pun tentu telah menyadari resiko itu sejak pertama kali memutuskan meminangku untuk hidupmu.
Itu sebabnya, aku tak marah, ketika kutahu, engkau tah tahan juga –sebagai lelaki normal- untuk mencari kepuasan dari perempuan lain yang bisa memuaskanmu.
Di awal tahun ketiga pernikahan, ketika engkau mulai tergoda seorang perempuan cantik dan seksi itu, aku pun bukan tak tahu. Kudiamkan sebagai sebuah bentuk pengabdian cintaku kepadamu. Bahkan ketika akhirnya kau menikahi perempuan itu secara siri, lalu mendapatkan keturunan darinya, aku pun tak marah.
Kau mungkin tak tahu. Bahwa ketika perempuan itu berberat hati untuk menerima tawaranmu menikah, karena dia menghormati aku, maka aku pula yang meyakinkannya, tanpa sepengatahuanmu, untuk menerimamu.
Aku tahu, dia perempuan yang tak hanya mampu memenuhi kebutuhan akan kepuasan biologis. Lebih dari itu, dia adalah perempuan yang jujur, berhati baik dan tulus. Dan terutama, dia sangat menyayangimu, sepertiku.
Suamiku, engkau adalah laki-laki dengan sketsa wajah yang telah kukenali secara dalam. Bahkan bau keringatmu pun kuhafal, hingga ujung hidupku. Kau tak perlu meminta maaf, atas keputusanmu mencintai perempuan desa itu, untuk menikahinya, dan untuk memberinya keturunan.
Aku tak marah. Ini konsekuensi cinta yang harus kubayar. Karena kutahu, hingga akhir hayatku, engkau masih setia menemaniku, tak pernah terbersit sedikitpun meninggalkanku. Menemaniku hingga saat-saat kematianku adalah lebih dari cukup bagiku, perempuan tak normal yang gagal memberikanmu keturunan.
Jangan pernah menyesal dan menangisi keputusanmu itu. Dan kau pun tak perlu meminta maaf. Karena sejak awal kutahu keputusanmu itu, aku telah memaafkanmu.
Sama sekali aku tak menganggapmu berselingkuh, apalagi mengkhianatiku. Maka, untuk yang terakhir kalinya, aku memintamu memberiku satu senyuman terindah, seperti yang pernah tercatat dalam keabadaian hatiku, saat pertama kali kau tatap wajahku.
Selamat tinggal suamiku tersayang. Kutunggu kau, pertemuanmu dan anak-anakmu, di kehidupan berikutnya. Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu.
Istrimu yang sangat mencintaimu,
Rini
Mendadak semuanya gelap. Tak ada kehidupan.***
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … MALAM ketika kau datang dan langsung duduk di sebelahku, memelukku, dan menyandarkan kepalamu di bahuku, aku terdiam.
Bahkan kuurungkan niatku untuk meminta maaf atas kesalahan yang telah kupendam selama lima tahun ini. Karena kamu tak sedang ingin bicara. Hanya bersandar di bahuku dan memelukku dengan erat, seolah tak ingin lepas. Hingga kurasakan otot tanganmu yang kecil itu seperti membelit tubuh dari samping kiriku.
Namun aku memberanikan diri untuk bicara. Karena kupikir, terlalu berat menanggung rasa bersalah ini selama lebih dari setengah dasa warsa, sebuah waktu yang tak pendek untuk menyembunyikan sebuah kebohongan.
Sedang aku mencintaimu dengan tulus, dan tak ingin kehilanganmu. “Sayang, tolong beri kesempatan aku bicara, lima menit saja,”. Kali ini dia tak hanya meresponku dengan diam dan geleng-geleng kepala. Jari telunjuknya bahkan langsung menutup bibirku, hingga lagi-lagi kubatalkan niatku.
“Plizzzzzzz, jangan kau ajak aku bicara. Kali ini saja! Aku sedang ingin memelukmu sekuat tenagaku, selama mungkin, sampai akhir hidupku. Karena aku takut akan kehilangan kesempatan ini, sehingga menyesal di kehidupan nanti,” tuturnya sambil terus menenggelamkan kepalanya di bahuku, hingga pundakku terasa berat.
Setelah itu, kau terdiam. Hening. Sunyi. Suasana di taman belakang rumahmu ini hanya menyisakan suara alam; semilir angin dan suara serangga malam. Aku baru ingat, inilah tempat yang sama di masa lalu, ketika aku memutuskan memilihmu sebagai pendamping hidupku. Di kursi yang sama ini, kaupun dulu memeluk dan menyandarkan kepalamu di bakuku dengan erat. Itu tujuh tahun lalu.
Satu bulan setelah itu, kita membacakan ikrar di depan penghulu, untuk mengikat simpul janji kehidupan rumah tangga yang abadi. Aku bahagia dan kaupun kuyakin merasakan yang sama. Namun dua tahun setelah pernikahan kita, aku menyakitimu –tanpa kau tahu. Bahkan hingga kini sekalipun.
Sebab selama lima tahun aku pendam sebuah rahasia besar, sebelum satu minggu lalu kuputuskan berhenti dari kesalahan ini. Berniat meminta maaf atas kesalahan terbesarku terhadapmu.
Bila perlu, akan kucium kakimu dengan bersimpuh. “Kau harus tahu sayang, bahwa lima tahun perjalanan rumah tangga yang seolah menyenangkan ini, lama kuisi dengan kebohongan. Sebuah dusta yang mungkin tak termaafkan bagimu. Dan hari ini, ingin aku mengakui semua dosa itu dan berharap atas maafmu, yang kuragukan akan kauberikan kepadaku,”bersitku dalam hati.
Masih hening. Pun sunyi yang masih saja menyeruak, merindingkan bulu kakiku. Sampai ku tersadar, beban di pundaku serasa kian berat saja. Pelukanmu kian kaku mengunci tubuhku. Dan sentuhan tanganmu seperti memancarkan dingin. “Sayang, apakah kamu sakit? Biar kita ke dalam saja. Kamu harus mengistirahatkan tubuhmu di kamar,” ungkapku.
Dia tetap lelap, seolah tak mendengar ucapanku. Kucoba gerakkan tubuhnya. Kuangkat kepalanya, tapi berat. Matanya tetap terpejam. Aku pun memutuskan untuk membopongnya.
Kucoba lepaskan pelukan tangannya dari tubuhku, tetapi tak berhasil. Aku merasakan tangannya kian dingin. Dia pun tak berreaksi sama sekali. Rini sayang, bangun. Ayo kita ke dalam,” pintaku dengan menepuk pipi kirinya. Tetapi lagi-lagi dia tak berreaksi.
Aku mulai panik. Dengan sedikit keras, kulepaskan pelukan tangannya. Dan akhirnya berhasil. Dengan cepat kuangkat tubuhnya ke dalam kamar. Kubaringkan tubuhmu secara perlahan ke tempat tidur. Kembali kucoba membangunkanmu, tapi gagal.
Kau tidur sangat lelap? Aku semakin panik saja. Kudekatkan punggung telapak tanganku tepat di depan hidungmu. Oh tidak, nafasmu terhenti. Kupegang lehermu, nadimu pun tak berdenyut.
Dalam kondisi panik itu, aku akhirnya bisa memastikan, itriku telah pergi meninggalkanku selamanya. Tangisku pun pecah, mengisi seruangan rumah yang hanya kami tempati berdua, selama tujuh tahun ini.
Aku menangisimu dengan keras, sambil memelukmu erat. “Tidak sayang, kamu pasti tengah bercanda dan menghiburku. Bangun sayang, jangan kau tinggalkan aku. Sungguh, aku tak sanggup,” teriakku sambil menatap wajahnya dan menggoyang-goyangkan tubuhnya.
Aku berharap masih ada keajaiban, sehingga dia masih bisa hidup bersamaku untuk waktu yang panjang, sampai masa tua. Masa di mana kualitas ingatan kita berdua terus menurun. Tetapi kau tetap memanggilku papa dengan lembut. Akupun memanggilnya dengan sebutan sayang. Kita masih bisa mandi bareng, melestarikan kasih sayang penuh romantisme, hingga saat-saat maut menjemput salah satu dari kita, lalu yang lainnya mengidap sepi yang sangat.
Aku terus berkhayal tentang masa depan bersamanya, sampai ujung hidup merenggut nyawa. Imajinasiku terus melayang, terus terbang, dan tanpa sadar aku nyaris tertidur.
Seketika kulepaskan pelukanku, kutatap dalam-dalam wajah istriku. Air mataku menetes perlahan dan terus membanjiri pipiku. Memandangi wajahnya yang tetap cantik dan tersenyum, meski kini wajahnya telah pucat.
Dia meninggalkanku dengan senyum. Tidak sepertiku yang ditinggal dengaan rasa salah, feeling guilty yang menyesakkan dadaku. Tubuh ini seperti terangkat, terbang ke cakrawala langit, hingga nafas terengah-engah.
Aku mencoba bangun, ketika tanganku merasakan sentuhan sesuatu di saku kaus berkerah istriku. Akupun mengambilnya, ternyata selembar kertas catatan. Kuberanikan diri membukanya, sedikit demi sedikit, lalu membacanya.
“Untuk suamiku tercinta, lelaki terbaik yang Allah kirimkan untuk mendampingiku. Aku mensyukurinya, meski harus menyesal, karena sedemikian singkat aku menikmati masa-masa indah bersama lelaki yang kubayangkan seperti pangeran berkuda dari negeri antah barantah.
Suamiku, maafkan aku, karena hanya sedikit waktu yang bisa kudedikasikan untukmu. Kanker di rahimku ini tak lagi mampu kutahan, hingga merenggut nyawaku, di usia ketujuh pernikahan kita. Sayang, aku sangat menikmati masa-masa bersamamu, sehingga tak pernah terbayangkan dalam hati dan pikiranku, untuk berpaling sejenak pun darimu.
Sungguh, cintamu tak pernah tergantikan dengan lelaki manapun. Untuk satu hal ini, aku mengucap syukur kepada Tuhanku setiap waktu. Sungguh, aku merasakan keindahan bersamamu, yang tak mungkin mampu kudefinisikan.
Tetapi aku menyadari kekuranganku sebagai istri, yang secara wajar tak bisa memberikanmu keindahan memadu asmara, di setiap malam yang kaum impikan. Aku menyadari itu dan kamu pun tentu telah menyadari resiko itu sejak pertama kali memutuskan meminangku untuk hidupmu.
Itu sebabnya, aku tak marah, ketika kutahu, engkau tah tahan juga –sebagai lelaki normal- untuk mencari kepuasan dari perempuan lain yang bisa memuaskanmu.
Di awal tahun ketiga pernikahan, ketika engkau mulai tergoda seorang perempuan cantik dan seksi itu, aku pun bukan tak tahu. Kudiamkan sebagai sebuah bentuk pengabdian cintaku kepadamu. Bahkan ketika akhirnya kau menikahi perempuan itu secara siri, lalu mendapatkan keturunan darinya, aku pun tak marah.
Kau mungkin tak tahu. Bahwa ketika perempuan itu berberat hati untuk menerima tawaranmu menikah, karena dia menghormati aku, maka aku pula yang meyakinkannya, tanpa sepengatahuanmu, untuk menerimamu.
Aku tahu, dia perempuan yang tak hanya mampu memenuhi kebutuhan akan kepuasan biologis. Lebih dari itu, dia adalah perempuan yang jujur, berhati baik dan tulus. Dan terutama, dia sangat menyayangimu, sepertiku.
Suamiku, engkau adalah laki-laki dengan sketsa wajah yang telah kukenali secara dalam. Bahkan bau keringatmu pun kuhafal, hingga ujung hidupku. Kau tak perlu meminta maaf, atas keputusanmu mencintai perempuan desa itu, untuk menikahinya, dan untuk memberinya keturunan.
Aku tak marah. Ini konsekuensi cinta yang harus kubayar. Karena kutahu, hingga akhir hayatku, engkau masih setia menemaniku, tak pernah terbersit sedikitpun meninggalkanku. Menemaniku hingga saat-saat kematianku adalah lebih dari cukup bagiku, perempuan tak normal yang gagal memberikanmu keturunan.
Jangan pernah menyesal dan menangisi keputusanmu itu. Dan kau pun tak perlu meminta maaf. Karena sejak awal kutahu keputusanmu itu, aku telah memaafkanmu.
Sama sekali aku tak menganggapmu berselingkuh, apalagi mengkhianatiku. Maka, untuk yang terakhir kalinya, aku memintamu memberiku satu senyuman terindah, seperti yang pernah tercatat dalam keabadaian hatiku, saat pertama kali kau tatap wajahku.
Selamat tinggal suamiku tersayang. Kutunggu kau, pertemuanmu dan anak-anakmu, di kehidupan berikutnya. Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu.
Istrimu yang sangat mencintaimu,
Rini
Mendadak semuanya gelap. Tak ada kehidupan.***
Sunday, 19 January 2014
Flying Dutchman
Sejarah Kapal Hantu Flying Dutchman Dan Kaptennya Davy Jones
Kisah Kapal Hantu Flying Dutchman ini merupakan salah satu kisah yang sangat terkenal dan telah melegenda di seluruh dunia . Sudah banyak buku ditulis dengan mengangkat cerita legenda ini, bahkan dalam film Pirates of the Caribbean: Dead Man’s Chest (2006) dan Pirates of the Caribbean: At World’s End (2007) kapal hantu ini juga ikut dimunculkan.
Tapi, entah nyata atau tidaknya kisah ini aku juga belum tahu, atau mungkin masih sama dengan legenda-legenda lainnya yang dianggap hanya sebatas cerita karang/dongeng turun-temurun.
Menurut cerita rakyat, The Flying Dutchman adalah kapal hantu yang tidak akan pernah bisa berlabuh, tetapi harus mengarungi “tujuh lautan” selamanya. Flying Dutchman selalu terlihat dari kejauhan, kadang-kadang disinari dengan sorot cahaya redup. Banyak versi dari cerita ini. Menurut beberapa sumber, Legenda ini berasal dari Belanda, sementara itu yang lain meng-claim bahwa itu berasal dari sandiwara Inggris The Flying Dutchman (1826) oleh Edward Fitzball dan novel “The Phantom Ship” (1837) oleh Frederick Marryat, kemudian di adaptasi ke cerita Belanda “Het Vliegend Schip” (The Flying Ship) oleh pastor Belanda A.H.C. Römer. Versi lainnya termasuk opera oleh Richard Wagner (1841) dan “The Flying Dutchman on Tappan Sea” oleh Washington Irving (1855).
Beberapa sumber terpercaya menyebutkan bahwa pada abad 17 seorang kapten Belanda bernama Bernard Fokke (versi lain menyebut kapten “Ramhout Van Dam” atau “Van der Decken”) mengarungi lautan dari Holland ke pulau Jawa dengan kecepatan luar biasa. Ia dicurigai meminta bantuan iblis untuk mencapai kecepatan tadi. Namun ditengah pelayarannya menuju Cape of God Hope tiba-tiba cuaca buruk, sehingga kapal oleng. Lalu seorang awak kapal meminta supaya pelayaran dihentikan . Tetapi sang kapten tidak mau, lalu dia berkata “aku bersumpah tidak akan mundur dan akan terus menembus badai untuk mencapai kota tujuanku, atau aku beserta semua awak kapalku akan terkutuk selamanya” Tiba -tiba badai menghantam kapal itu sehingga mereka kalah melawan alam. Dan terkutuklah selama-lamanya Sang Kapten bersama para anak kapalnya itu menjadi jasad hidup dan berlayar di tujuh lautan untuk selama-lamanya. Konon, Kapal tersebut dikutuk untuk melayari 7 samudera sampai akhir zaman. lalu cerita itu menyebar sangat cepat ke seluruh dunia.
Mitos akhir-akhir ini juga mengisahkan apabila suatu kapal modern melihat kapal hantu ini dan awak kapal modern memberi signal, maka kapal modern itu akan tenggelam / celaka. Bagi seorang pelaut, pertemuan yang tak diduga dengan kapal hantu The Flying Dutchman akan mendatangkan bahaya bagi mereka dan konon, ada suatu cara untuk mengelak dari kemungkinan berpapasan dengan kapal hantu tersebut, yakni dengan memasangkan tapal kuda di tiang layar kapal mereka sebagai perlindungan. Selama berabad – abad, legenda The Flying Dutchman menjadi sumber inspirasi para sastrawan dan novelis. Sejak tahun 1826 Edward Fitzball telah menulis novel The Pantom Ship (1837) yang diangkat dari pengalaman bertemu dengan kapal seram ini. Banyak pujangga terkenal seperti Washington Irving dan Sir Walter Scott juga tertarik mengangkat legenda ini.
Istilah Flying Dutchman juga dipakai untuk julukan beberapa atlet sepakbola, terutama para pemain ternama asal Belanda. Ironisnya, bintang veteran negeri Orange, Dennis Bergkamp justru dikenal sebagai orang yang phobia atau takut untuk terbang, sehingga ia dijuluki The Non-Flying Dutchman. Beberapa Laporan Penampakan The Flysing Dutchman yang sempat didokumentasikan :
1823 : Kapten Oweb , HMS Leven mengisahkan telah dua kali melihat sebuah kapal kosong terombang ambing ditengah lautan dari kejauhan , namun dalam sekejap mata kapal tersebut kemudian menghilang.
1835 : Dikisahkan pada tahun itu , sebuah kapal berbendera Inggris yang terkepung oleh badai ditengah samudera, didatangi oleh sebuah kapal asing yang disebut-sebut sebagai Kapal Hantu The Flying Dutchman , kemudian secara tiba-tiba kapal asing tersebut mendekat dan seakan-akan ingin menabrak kapal mereka , namun anehnya sebelum keduanya saling berbenturan kapal asing tersebut kemudian lenyap seketika
1881 : Tiga orang anak kapal HMS Bacchante termasuk King George V telah melihat sebuat kapal tak berawak yang berlayar menentang arus kapal mereka. Keesokan harinya , salah seorang daripada mereka ditemui mati dalam keadaan yang mengerikan.
1879 : Anak kapal SS Pretoria juga mengaku pernah melihat kapal hantu tersebut.
1939 : kapal ini terlihat di Mulkzenberg , beberapa orang yang menyaksikannya terkejut kerana kapal usang tersebut tiba-tiba menghilang
1941 : Beberapa saksi mata dipantai Glencairn melaporkan sebuah kapal usang yang menabrak batu karang dan terpecah belah , namun setelah dilakukan penyelidikan di TKP , tidak ada tanda-tanda dari bangkai kapal tersebut.
1942 : Empat orang saksi telah melihat sebuah kapal kosong memasuki perairan Table Bay kemudian menghilang.Seorang pegawai telah mendokumentasikan penemuan tersebut di dalam catatan hariannya.
1942 : Penampakan The Flying Dutchman kembali terlihat oleh awak kapal laut militer M.H.S Jubilee di dekat Cape Town di bulan agustus 1942
1959 : Awak kapal Straat Magelhaen kembali melaporakan melihat sebuah kapal misterius yang terombang-ambing ditengah lautan dalam keadaan kosong dengan teleskopnya.
Davy Jones (The Captain Of Flying Dutchman)
Davy Jones pertama kali tercatat pada tahun 1726 . Menurut kepercayaan para pelaut zaman dahulu, Ia merupakan seorang pelaut (bajak laut) yang mati tenggelam bersama kapalnya kedalam dasar lautan tetapi rohnya dipercaya tetap hidup dan menjadi simbol roh dilautan. Tidak ada seorang pun yang tau siapa Davy Jones itu, bahkan ada yang menghubung-hubungkannya dengan legenda “Kapal Flying Dutchman” dimana Davy Jones dipercaya sebagai kapten dari kapal hantu tersebut atau juga fenomena dihubungkan dengan fenomena yang sering terjadi di “segitga Bermuda”. tetapi melalui legenda dan dongeng para pelaut, dia disimbolkan sebagai roh dasar laut.
Pada 1751 namanya disebutkan dalam Bab 15 dalam buku Tobias George Smollett yang berjudul The Adventures of Peregrin Pickle: ” Demi Tuhan! Jack, Anda mungkin berkata apa yang Anda mau, tetapi aku akan terkutuk kalau itu bukan Davy Jones sendiri. Aku mengenalnya lewat mata cawannya,tiga baris giginya, tanduk dan ekornya, dan asap biru yang keluar dari lubang hidungnya. Apa yang dia mau dariku? aku yakin aku tidak pernah melakukan pembunuhan, kecuali di jalan profesiku, dan aku juga tidak pernah menganiaya siapapun sejak pertama kali aku pergi ke laut. “
Dia digambarkan sebagai sosok yang sombong dan suka meneror, “pemimpin para roh jahat dari dasar laut, dan sering terlihat dalam berbagai bentuk, berdiri di antara tali-temali kapal pada saat menjelang badai, bangkai kapal dan bencana lainnya. “
Pada tahun 1803 para pelaut menggunakan istilah “Davy Jones’s locker” sebagai bahasa slang atau istilah untuk yang pertama kali. Davy Jones’s Locker atau loker davy jones dalam bahasa Indonesia adalah sebutan untuk kuburan atau tempat peristirahatan terakhir bagi semua orang yang tewas tenggelam di laut.
“… pelaut akan bertemu kuburan bawah air, atau untuk menggunakan istilah pelaut, pergi ke Davy Jones’s locker.”
Seperti kebanyakan kisah-kisah legenda laut yang abadi, banyak terdapat teori mengenai Davy Jones. Ada yang bilang dia adalah seorang pelaut atau bajak laut yang meninggal di laut, sementara yang lain menyatakan bahwa Davy Jones adalah nama seorang pemilik bar dalam cerita balada ‘Jones Ale is Newe,’ dan loker mengerikan yang dia punya mungkin merupakan tempat di mana dia menyimpan stok minumannya.
Pemilik bar di London ini pada abad ke16,dikatakan menjalankan sebuah bar di mana para pelaut yang minum ditempatnya akan dibius dan dimasukkan ke dalam sebuah loker, dan pada saat mereka terbangun,mereka akan menemukan diri mereka telah berada disebuah kapal di laut dan menemukan bahwa mereka telah dipaksa masuk ke dalam Angkatan Laut oleh “Press Geng”(suatu unit khusus di bawah komando seorang perwira berwenang yang tugasnya memaksa orang-orang untuk masuk ke dalam dinas militer).
Beberapa ahli mengatakan bahwa Davy mungkin merupakan bentuk lain dari penyimpangan “duppy”,(roh atau hantu dalam kepercayaan orang afrika dan Indian), dan juga mengatakan bahwa tanda D dan V dalam kata Davy merupakan simbol dari setan.
Kisah Kapal Hantu Flying Dutchman ini merupakan salah satu kisah yang sangat terkenal dan telah melegenda di seluruh dunia . Sudah banyak buku ditulis dengan mengangkat cerita legenda ini, bahkan dalam film Pirates of the Caribbean: Dead Man’s Chest (2006) dan Pirates of the Caribbean: At World’s End (2007) kapal hantu ini juga ikut dimunculkan.
Tapi, entah nyata atau tidaknya kisah ini aku juga belum tahu, atau mungkin masih sama dengan legenda-legenda lainnya yang dianggap hanya sebatas cerita karang/dongeng turun-temurun.
Menurut cerita rakyat, The Flying Dutchman adalah kapal hantu yang tidak akan pernah bisa berlabuh, tetapi harus mengarungi “tujuh lautan” selamanya. Flying Dutchman selalu terlihat dari kejauhan, kadang-kadang disinari dengan sorot cahaya redup. Banyak versi dari cerita ini. Menurut beberapa sumber, Legenda ini berasal dari Belanda, sementara itu yang lain meng-claim bahwa itu berasal dari sandiwara Inggris The Flying Dutchman (1826) oleh Edward Fitzball dan novel “The Phantom Ship” (1837) oleh Frederick Marryat, kemudian di adaptasi ke cerita Belanda “Het Vliegend Schip” (The Flying Ship) oleh pastor Belanda A.H.C. Römer. Versi lainnya termasuk opera oleh Richard Wagner (1841) dan “The Flying Dutchman on Tappan Sea” oleh Washington Irving (1855).
Beberapa sumber terpercaya menyebutkan bahwa pada abad 17 seorang kapten Belanda bernama Bernard Fokke (versi lain menyebut kapten “Ramhout Van Dam” atau “Van der Decken”) mengarungi lautan dari Holland ke pulau Jawa dengan kecepatan luar biasa. Ia dicurigai meminta bantuan iblis untuk mencapai kecepatan tadi. Namun ditengah pelayarannya menuju Cape of God Hope tiba-tiba cuaca buruk, sehingga kapal oleng. Lalu seorang awak kapal meminta supaya pelayaran dihentikan . Tetapi sang kapten tidak mau, lalu dia berkata “aku bersumpah tidak akan mundur dan akan terus menembus badai untuk mencapai kota tujuanku, atau aku beserta semua awak kapalku akan terkutuk selamanya” Tiba -tiba badai menghantam kapal itu sehingga mereka kalah melawan alam. Dan terkutuklah selama-lamanya Sang Kapten bersama para anak kapalnya itu menjadi jasad hidup dan berlayar di tujuh lautan untuk selama-lamanya. Konon, Kapal tersebut dikutuk untuk melayari 7 samudera sampai akhir zaman. lalu cerita itu menyebar sangat cepat ke seluruh dunia.
Mitos akhir-akhir ini juga mengisahkan apabila suatu kapal modern melihat kapal hantu ini dan awak kapal modern memberi signal, maka kapal modern itu akan tenggelam / celaka. Bagi seorang pelaut, pertemuan yang tak diduga dengan kapal hantu The Flying Dutchman akan mendatangkan bahaya bagi mereka dan konon, ada suatu cara untuk mengelak dari kemungkinan berpapasan dengan kapal hantu tersebut, yakni dengan memasangkan tapal kuda di tiang layar kapal mereka sebagai perlindungan. Selama berabad – abad, legenda The Flying Dutchman menjadi sumber inspirasi para sastrawan dan novelis. Sejak tahun 1826 Edward Fitzball telah menulis novel The Pantom Ship (1837) yang diangkat dari pengalaman bertemu dengan kapal seram ini. Banyak pujangga terkenal seperti Washington Irving dan Sir Walter Scott juga tertarik mengangkat legenda ini.
Istilah Flying Dutchman juga dipakai untuk julukan beberapa atlet sepakbola, terutama para pemain ternama asal Belanda. Ironisnya, bintang veteran negeri Orange, Dennis Bergkamp justru dikenal sebagai orang yang phobia atau takut untuk terbang, sehingga ia dijuluki The Non-Flying Dutchman. Beberapa Laporan Penampakan The Flysing Dutchman yang sempat didokumentasikan :
1823 : Kapten Oweb , HMS Leven mengisahkan telah dua kali melihat sebuah kapal kosong terombang ambing ditengah lautan dari kejauhan , namun dalam sekejap mata kapal tersebut kemudian menghilang.
1835 : Dikisahkan pada tahun itu , sebuah kapal berbendera Inggris yang terkepung oleh badai ditengah samudera, didatangi oleh sebuah kapal asing yang disebut-sebut sebagai Kapal Hantu The Flying Dutchman , kemudian secara tiba-tiba kapal asing tersebut mendekat dan seakan-akan ingin menabrak kapal mereka , namun anehnya sebelum keduanya saling berbenturan kapal asing tersebut kemudian lenyap seketika
1881 : Tiga orang anak kapal HMS Bacchante termasuk King George V telah melihat sebuat kapal tak berawak yang berlayar menentang arus kapal mereka. Keesokan harinya , salah seorang daripada mereka ditemui mati dalam keadaan yang mengerikan.
1879 : Anak kapal SS Pretoria juga mengaku pernah melihat kapal hantu tersebut.
1939 : kapal ini terlihat di Mulkzenberg , beberapa orang yang menyaksikannya terkejut kerana kapal usang tersebut tiba-tiba menghilang
1941 : Beberapa saksi mata dipantai Glencairn melaporkan sebuah kapal usang yang menabrak batu karang dan terpecah belah , namun setelah dilakukan penyelidikan di TKP , tidak ada tanda-tanda dari bangkai kapal tersebut.
1942 : Empat orang saksi telah melihat sebuah kapal kosong memasuki perairan Table Bay kemudian menghilang.Seorang pegawai telah mendokumentasikan penemuan tersebut di dalam catatan hariannya.
1942 : Penampakan The Flying Dutchman kembali terlihat oleh awak kapal laut militer M.H.S Jubilee di dekat Cape Town di bulan agustus 1942
1959 : Awak kapal Straat Magelhaen kembali melaporakan melihat sebuah kapal misterius yang terombang-ambing ditengah lautan dalam keadaan kosong dengan teleskopnya.
Davy Jones (The Captain Of Flying Dutchman)
Davy Jones pertama kali tercatat pada tahun 1726 . Menurut kepercayaan para pelaut zaman dahulu, Ia merupakan seorang pelaut (bajak laut) yang mati tenggelam bersama kapalnya kedalam dasar lautan tetapi rohnya dipercaya tetap hidup dan menjadi simbol roh dilautan. Tidak ada seorang pun yang tau siapa Davy Jones itu, bahkan ada yang menghubung-hubungkannya dengan legenda “Kapal Flying Dutchman” dimana Davy Jones dipercaya sebagai kapten dari kapal hantu tersebut atau juga fenomena dihubungkan dengan fenomena yang sering terjadi di “segitga Bermuda”. tetapi melalui legenda dan dongeng para pelaut, dia disimbolkan sebagai roh dasar laut.
Pada 1751 namanya disebutkan dalam Bab 15 dalam buku Tobias George Smollett yang berjudul The Adventures of Peregrin Pickle: ” Demi Tuhan! Jack, Anda mungkin berkata apa yang Anda mau, tetapi aku akan terkutuk kalau itu bukan Davy Jones sendiri. Aku mengenalnya lewat mata cawannya,tiga baris giginya, tanduk dan ekornya, dan asap biru yang keluar dari lubang hidungnya. Apa yang dia mau dariku? aku yakin aku tidak pernah melakukan pembunuhan, kecuali di jalan profesiku, dan aku juga tidak pernah menganiaya siapapun sejak pertama kali aku pergi ke laut. “
Dia digambarkan sebagai sosok yang sombong dan suka meneror, “pemimpin para roh jahat dari dasar laut, dan sering terlihat dalam berbagai bentuk, berdiri di antara tali-temali kapal pada saat menjelang badai, bangkai kapal dan bencana lainnya. “
Pada tahun 1803 para pelaut menggunakan istilah “Davy Jones’s locker” sebagai bahasa slang atau istilah untuk yang pertama kali. Davy Jones’s Locker atau loker davy jones dalam bahasa Indonesia adalah sebutan untuk kuburan atau tempat peristirahatan terakhir bagi semua orang yang tewas tenggelam di laut.
“… pelaut akan bertemu kuburan bawah air, atau untuk menggunakan istilah pelaut, pergi ke Davy Jones’s locker.”
Seperti kebanyakan kisah-kisah legenda laut yang abadi, banyak terdapat teori mengenai Davy Jones. Ada yang bilang dia adalah seorang pelaut atau bajak laut yang meninggal di laut, sementara yang lain menyatakan bahwa Davy Jones adalah nama seorang pemilik bar dalam cerita balada ‘Jones Ale is Newe,’ dan loker mengerikan yang dia punya mungkin merupakan tempat di mana dia menyimpan stok minumannya.
Pemilik bar di London ini pada abad ke16,dikatakan menjalankan sebuah bar di mana para pelaut yang minum ditempatnya akan dibius dan dimasukkan ke dalam sebuah loker, dan pada saat mereka terbangun,mereka akan menemukan diri mereka telah berada disebuah kapal di laut dan menemukan bahwa mereka telah dipaksa masuk ke dalam Angkatan Laut oleh “Press Geng”(suatu unit khusus di bawah komando seorang perwira berwenang yang tugasnya memaksa orang-orang untuk masuk ke dalam dinas militer).
Beberapa ahli mengatakan bahwa Davy mungkin merupakan bentuk lain dari penyimpangan “duppy”,(roh atau hantu dalam kepercayaan orang afrika dan Indian), dan juga mengatakan bahwa tanda D dan V dalam kata Davy merupakan simbol dari setan.
Wednesday, 8 January 2014
“Karena Rintangan Ada Untuk Dikalahkan, Bukan Dimakan.”
“Karena Rintangan Ada Untuk Dikalahkan, Bukan Dimakan.”
”.. Ketika kamu sedang diuji, barangkali Allah sedang menyiapkan Hadiah. Atau mungkin, kamu sedang lupa dengan keberadaan Allah."
Ini cerita tentang temanku si L. Dia mahasiswi UGM 2012. Soal jurusan,maaf, Dia tidak mengizinkanku u/ menyebutkan. ^^
Mungkin cerita ini agak mirip dengan suatu cerita ttg mahasiswi UGM juga. Sama. Tapi ini real cerita tentang L. Kisah nyata. Jadi maaf jika terjadi kesamaan cerita. Tapi, orang-orang hebat ada pada sejarah dan perjuangan yang sama.
L ini cerita sama Ris, kalau dia bukan dari orang berada. Ayahnya merupakan seorang serabutan dan Ibunya berjualan sayur dipasar setiap pagi. Untuk membayar sekolah, Ayahnya banting tulang siang malam. Dia bilang dia bersyukur, Ayah masih diberi rezeki untuk dia bisa sekolah. Untuk Ayah L, pendidikan nomor 1 dikeluarganya. Ayahnya selalu bilang;
"Kalau ayah goblok, kamu harus pintar. Jangan seperti Ayah."
Perjuangan Ayah L sampai pada titik dimana Beliau terkena musibah dan pada akhirnya tidak bisa bekerja serabutan lagi. L sempat tidak mau sekolah, L berfikir darimana ia bisa dapatkan uang untuk melanjutkan kuliah, sementara penghasilan hanya dari Ibu? Suatu hari, L bicara pada Ibunya;
"Buk, mbak ga usah sekolah lagi ya. Mbak bantu ibu di pasar aja, jualan. Biar adhik aja yg sekolah."
Lalu Ibu marah besar, katanya, Ibu langsung memeluk L sambil menangis;
"Nduk, kamu belajar yang benar. Masalah uang, biar ibu yg urus. Rezeki setiap anak sudah di atur ku Gusti Allah,nduk. Kalau kamu memang niat untuk sekolah yg tinggi, rezekimu akan datang sendiri."
Pembicaraan mengharukan di hari itu, membuat L berubah pikiran. L akan sekolah yg tinggi, selanjutnya, biar ia yg mencari uang dgn “Ilmu"nya.
Sekolah ternyata tidak mudah. L harus pintar-pintar membagi waktu antara membantu Ibu di pasar, mengurusi Ayahnya, dan jg belajar. Kegiatan itu berlangsung sampai pada titik puncak ketika seorang tetangganya bertanya;
"kamu mau ibu carikan kerja? Ibu punya kenalan."
L; “Matur suwun,buk. Aku ingin kuliah dulu,buk."
Tetangganya; “memang kamu punya biaya drmn untuk kuliah? ayahmu saja pengangguran."
“Perkataan itu terdengar oleh Ayah, dan Ayah menampar Ibu itu. Ris, disitu, aku merasa terhina sekali. Ingin aku tampar ibu itu juga. Tapi.. Kata Ayah waktu itu, Kalau ada yang menghina keadaanku, boleh aku tampar. Bukan dengan tangan, Tapi dengan keSuksesan.” Ujar L.
*biar tidak ribet, aku ganti L dengan “Aku”.*
Darisitu aku mati-matian belajar. Dengan modal buku pinjaman dan soal-soal bekas dari kakak kelasku. Aku sama sekali tdk menyerah. Disaat semua orang sibuk mencari Bimbingan Belajar, aku diam di rumah, mengurus Ayah. Ingin rasanya aku ikut Bimbel,jika ingat aku ini bodoh.
"Jika lihat Ayah, tak kuasa rasanya aku meminta uang hanya untuk ego-ku sendiri. Mau Bimbel. Ga. Aku bisa, tanpa Bimbel." kata si L.
Aku ga kehilangan cara. Ada seribu cara menuju Roma. Ada seribu cara untuk sampai di kesuksesan. Aku tempuh, meski aku lelah. Lelah sekali. Alhamdulillah, aku diberi Allah teman-teman yang sangat mengerti aku. Aku sering ikut mereka belajar, lewat buku-buku soal punya mereka. Kalau teman-temanku mengikuti Tryout, sering aku Fotocopy soal dan aku kerjakan sendiri di rumah. Tak jarang, aku ke warnet buat cari materi. Warnet sih wkt itu masih 4rb/jam. Jadi sejam, dengan sisa uang sakuku tiap hari, aku cari-cari materi. Gapake twitteran tapinya haha.
"Kalau dikasih waktu sama Allah buat Usaha, ya Usaha. Jangan disambi-sambi sama Main-main. Mau usaha, apa mau main-main?" kata si L.
Sampai pada akhirnya, seorang temanku memberitahu bahwa sekolah mendaftarkan aku di Bidik Misi. Lalu, di panggillah aku oleh Kepala Sekolah.
"Mau sekolah dimana, L?" | Aku: “UGM,pak." | “Wah,apa gak ketinggian kepengenmu kuliah disana? Prestasi sekolahmu loh, biasa-biasa saja."
Lagi-lagi, aku diremehkan. Aku tau, imanku sedang di uji sama Allah. Aku hampir menangis ditempat sampai aku minta izin ke kamar kecil. Setelah pembicaraan kepala sekolah itu, aku makin belajar tak kenal henti. Aku terus-terus berusaha, agar aku, tidak lagi diremehkan.
Lalu… Ujian itu datang lagi. Namaku, bahkan, tidak tercantum pada Calon penerima jalur Undangan. Sedih memang, tapi aku tahu, aku ga pernah dapet rengking. Aku iseng bertanya pada kepala sekolahku kenapa aku tak tercantum. Jawabannya;
"Bapak takut km tambah sedih kl nnti km ga lolos UGM."
Lagi? Lagi. Lagi-lagi aku diremehkan.
Berbulan-bulan, satu persatu teman-temanku lolos di Undangan. Mentalku makin diuji. Aku semakin bertanya; “Apa aku mampu?". Tapi setiap aku melihat Bapak, aku selalu menangis. Aku tak punya hak untuk menyerah. Bapak sudah membesarkanku sampai segede ini.. .. Bapak tak pernah menyerah untuk memberikan yg terbaik untukku, Lalu, kenapa aku harus menyerah untuk memberikan Bapak yg terbaik?
Belajarku diketatkan. Aku belajar sepulang dari pasar, sekitar jam 4 sore. Setelah selesai mengurusi adik&bapak, seusai magrib, aku belajar. Aku belajar,kadang, sampai jarang makan. Sampai ibuk mengingatkan;
"Sudah jam 11 malam,nduk. Shalat isya dulu, lalu tidur. Istirahatlah."
Sering aku meng-iya-kan omongan Ibu. Tapi, setelah mendengar ibu mengorok, aku nyalakan lampu dan kembali belajar. Wuehehe. Aku tahu, mungkin Aku Tak Tahu Diri. Tapi aku terus melaju, dengan restu Bapak dan Ibuk. Kekuatanku hanya ada pada Bapak dan Ibuk.
Sampai detik-detik menuju SNMPTN Tulis, aku baru sadar bahwa aku tak punya pensil 2B. Pensilku cuma sisa sejari manis. Aku juga tak punya papan dada. Penghapusku saja kalah kecil dengan ukuran bakso digang depan rumah. Bagaimana ini.. Aku panik. Lalu aku ingat, aku punya celengan ayam. Aku ingat, aku isi celengan itu untuk membeli baju untuk Ibuk ulangtahun bulan Juli nanti.
Waktu itu, aku memecahkan celenganku dengan tangis. Sedih memang, padahal aku sudah kumpulkan uang itu dari beberapa bulan yg lalu. Lalu setelah kukumpulkan recehan demi recehan, aku pergi ke toko buku dan membeli apa-apa saja yg harus aku punya untuk Ujian.
Paginya, SNMPTN Tulispun tiba. Dengan berbekal mencium kaki Ibuk sebelum pergi, aku pergi menuju tempat ujian, dengan jalan kaki.
"Aku ga kepengaruh sama kunci jawaban yg keluar setelah SNMPTN selesai. Lha wong, aku percaya Allah. Bukan kunci jawaban." kata si L.
Sempat memang temanku periksa jawaban SNMPTN-ku, dan….. Dia beritahu aku, bahwa salah satu pelajaranku nilainya minus dan aku tdk lolos.
Ris tanya; “Ga lolos UGM?" | L jawab; “Ga lolos semuanya. Kata si Kunci Jawaban."
Kata Bapak, orang bijak itu, ketika dilanda hal seperti itu, Bukan malah menyerah dan Pesimis. Perkencang ibadah. Allah Maha Penolong. Kunci Jawaban kan buatan Manusia, sementara Manusia ciptaan Allah. Jadi, Allah yang mengatur semuanya,kan?
Dibilang kepedean & Dibilang ga tau diri, iya. Tapi, kalau kita tidak percaya pada diri sendiri, pada siapa lagi? Toh usaha udah mati-matian. Selama aku menunggu pengumuman, aku ga pernah mikirin hasil. Yang penting, aku sudah lakukan yg terbaik. Skg, aku mengabdi lagi pada Ibuk. Selama menunggu pengumuman, aku kembali membantu Ibuk di pasar. Mengurusi Ayah di rumah, juga mengajari adik-adikku yg akan naik kelas.
“Cobaan tak berhenti bertemu denganku, Ris. 2 hari sebelum pengumuman, ibuk ditabrak motor di pasar. Ibuk masuk rumah sakit..” Kata si L.
Aku menunggui ibuk selama 2 hari itu bersama bapak. Aku bolak-balik RS-Rumah, aku jg mengurusi adik-adikku dirumah. Aku bahkan lupa bahwa tanggal 6 itu penguman SNMPTN Tulis.
Sampai seorang teman baikku datang kerumahku sambil menangis..
Teman baikku ini tahu nomor pendaftaran bidik misiku, jadi dia membukakan hasil SNMPTN Tulisku lewat laptopnya. Dia menangis.. memeluk.
"Selamat, L.. Kerja kerasmu terbayar sudah. Ibuk dan Bapak pasti bangga padamu. Kau akan pergi ke Jogja!" ujar teman L tiba-tiba.
Aku ikut menangis. Aku bingung. Apa yang dia maksud. Ketika aku membuka layar laptop, aku tertegun dan seketika menangis kencang sekali.. Lalu aku dan teman baikku langsung pergi ke rumah sakit untuk menunjukkan apa yang aku lihat di layar, untuk Ibuk.
Waktu aku perlihatkan apa yang ada dilayar, Ibuk dan Bapak memelukku haru. Dilayar itu tertera tulisan; “Selamat", “UGM" dan Namaku.
Aku langsung bilang sama Ibuk;
"Ibuk, selamat ulang tahun. Mbak hanya bisa berikan pengumuman ini untuk Ibuk,hadiah ulang tahun ibuk."
Langsung juga kupeluk Bapak.
"Bapak, terimakasih doanya setiap tahajud Bapak. Mbak sudah bisa menampar tetangga itu dengan UGM,pak."
Diakhir percakapan via ym Ris dan si L, dia bilang; “Sungguh, apalagi yg paling mengharukan selain di stasiun. Saat Bapak peluk aku.".
Waktu diakhir, Ris tanya apa Motivasi L mau menceritakan kisah “perih"nya. Dia cuma jawab; ..
"Aku cuma ingin menyampaikan. Jangan sia-siakan apa yg ada di hidup kamu sekarang. Hidup itu bukan sekedar seperti membuat Mie Instant."
"Bersyukurlah, jika Ibu dan Bapak-mu masih bisa membiayaimu. Jangan kau katakan kau tak punya apa-apa. Coba lihat, buku soalmu. Menumpuk."
"Jangan pernah berfikir kamu tidak mampu. Setidak-tidak mampumu, masih ada Allah. Berusahalah dulu, lalu serahkan pada Allah."
"Jangan mengeluh. Karena mengeluh berarti kamu tidak bersyukur atas nikmat Allah. Allah tidak suka dengan umatNya yg senang mengeluh."
"Hidup itu sudah susah. Sesusah-susah-nya kamu, jangan punya hobi bikin hidup makin susah. Tinggal Usaha, apa susahnya?"
"dan, jangan pernah berkata sekalipun kamu takut Gagal. Ucapan adalah Doa. Berdoa saja yang baik-baik. Apa susahnya? God never sleep,kan?"
”.. Ketika kamu sedang diuji, barangkali Allah sedang menyiapkan Hadiah. Atau mungkin, kamu sedang lupa dengan keberadaan Allah."
Ini cerita tentang temanku si L. Dia mahasiswi UGM 2012. Soal jurusan,maaf, Dia tidak mengizinkanku u/ menyebutkan. ^^
Mungkin cerita ini agak mirip dengan suatu cerita ttg mahasiswi UGM juga. Sama. Tapi ini real cerita tentang L. Kisah nyata. Jadi maaf jika terjadi kesamaan cerita. Tapi, orang-orang hebat ada pada sejarah dan perjuangan yang sama.
L ini cerita sama Ris, kalau dia bukan dari orang berada. Ayahnya merupakan seorang serabutan dan Ibunya berjualan sayur dipasar setiap pagi. Untuk membayar sekolah, Ayahnya banting tulang siang malam. Dia bilang dia bersyukur, Ayah masih diberi rezeki untuk dia bisa sekolah. Untuk Ayah L, pendidikan nomor 1 dikeluarganya. Ayahnya selalu bilang;
"Kalau ayah goblok, kamu harus pintar. Jangan seperti Ayah."
Perjuangan Ayah L sampai pada titik dimana Beliau terkena musibah dan pada akhirnya tidak bisa bekerja serabutan lagi. L sempat tidak mau sekolah, L berfikir darimana ia bisa dapatkan uang untuk melanjutkan kuliah, sementara penghasilan hanya dari Ibu? Suatu hari, L bicara pada Ibunya;
"Buk, mbak ga usah sekolah lagi ya. Mbak bantu ibu di pasar aja, jualan. Biar adhik aja yg sekolah."
Lalu Ibu marah besar, katanya, Ibu langsung memeluk L sambil menangis;
"Nduk, kamu belajar yang benar. Masalah uang, biar ibu yg urus. Rezeki setiap anak sudah di atur ku Gusti Allah,nduk. Kalau kamu memang niat untuk sekolah yg tinggi, rezekimu akan datang sendiri."
Pembicaraan mengharukan di hari itu, membuat L berubah pikiran. L akan sekolah yg tinggi, selanjutnya, biar ia yg mencari uang dgn “Ilmu"nya.
Sekolah ternyata tidak mudah. L harus pintar-pintar membagi waktu antara membantu Ibu di pasar, mengurusi Ayahnya, dan jg belajar. Kegiatan itu berlangsung sampai pada titik puncak ketika seorang tetangganya bertanya;
"kamu mau ibu carikan kerja? Ibu punya kenalan."
L; “Matur suwun,buk. Aku ingin kuliah dulu,buk."
Tetangganya; “memang kamu punya biaya drmn untuk kuliah? ayahmu saja pengangguran."
“Perkataan itu terdengar oleh Ayah, dan Ayah menampar Ibu itu. Ris, disitu, aku merasa terhina sekali. Ingin aku tampar ibu itu juga. Tapi.. Kata Ayah waktu itu, Kalau ada yang menghina keadaanku, boleh aku tampar. Bukan dengan tangan, Tapi dengan keSuksesan.” Ujar L.
*biar tidak ribet, aku ganti L dengan “Aku”.*
Darisitu aku mati-matian belajar. Dengan modal buku pinjaman dan soal-soal bekas dari kakak kelasku. Aku sama sekali tdk menyerah. Disaat semua orang sibuk mencari Bimbingan Belajar, aku diam di rumah, mengurus Ayah. Ingin rasanya aku ikut Bimbel,jika ingat aku ini bodoh.
"Jika lihat Ayah, tak kuasa rasanya aku meminta uang hanya untuk ego-ku sendiri. Mau Bimbel. Ga. Aku bisa, tanpa Bimbel." kata si L.
Aku ga kehilangan cara. Ada seribu cara menuju Roma. Ada seribu cara untuk sampai di kesuksesan. Aku tempuh, meski aku lelah. Lelah sekali. Alhamdulillah, aku diberi Allah teman-teman yang sangat mengerti aku. Aku sering ikut mereka belajar, lewat buku-buku soal punya mereka. Kalau teman-temanku mengikuti Tryout, sering aku Fotocopy soal dan aku kerjakan sendiri di rumah. Tak jarang, aku ke warnet buat cari materi. Warnet sih wkt itu masih 4rb/jam. Jadi sejam, dengan sisa uang sakuku tiap hari, aku cari-cari materi. Gapake twitteran tapinya haha.
"Kalau dikasih waktu sama Allah buat Usaha, ya Usaha. Jangan disambi-sambi sama Main-main. Mau usaha, apa mau main-main?" kata si L.
Sampai pada akhirnya, seorang temanku memberitahu bahwa sekolah mendaftarkan aku di Bidik Misi. Lalu, di panggillah aku oleh Kepala Sekolah.
"Mau sekolah dimana, L?" | Aku: “UGM,pak." | “Wah,apa gak ketinggian kepengenmu kuliah disana? Prestasi sekolahmu loh, biasa-biasa saja."
Lagi-lagi, aku diremehkan. Aku tau, imanku sedang di uji sama Allah. Aku hampir menangis ditempat sampai aku minta izin ke kamar kecil. Setelah pembicaraan kepala sekolah itu, aku makin belajar tak kenal henti. Aku terus-terus berusaha, agar aku, tidak lagi diremehkan.
Lalu… Ujian itu datang lagi. Namaku, bahkan, tidak tercantum pada Calon penerima jalur Undangan. Sedih memang, tapi aku tahu, aku ga pernah dapet rengking. Aku iseng bertanya pada kepala sekolahku kenapa aku tak tercantum. Jawabannya;
"Bapak takut km tambah sedih kl nnti km ga lolos UGM."
Lagi? Lagi. Lagi-lagi aku diremehkan.
Berbulan-bulan, satu persatu teman-temanku lolos di Undangan. Mentalku makin diuji. Aku semakin bertanya; “Apa aku mampu?". Tapi setiap aku melihat Bapak, aku selalu menangis. Aku tak punya hak untuk menyerah. Bapak sudah membesarkanku sampai segede ini.. .. Bapak tak pernah menyerah untuk memberikan yg terbaik untukku, Lalu, kenapa aku harus menyerah untuk memberikan Bapak yg terbaik?
Belajarku diketatkan. Aku belajar sepulang dari pasar, sekitar jam 4 sore. Setelah selesai mengurusi adik&bapak, seusai magrib, aku belajar. Aku belajar,kadang, sampai jarang makan. Sampai ibuk mengingatkan;
"Sudah jam 11 malam,nduk. Shalat isya dulu, lalu tidur. Istirahatlah."
Sering aku meng-iya-kan omongan Ibu. Tapi, setelah mendengar ibu mengorok, aku nyalakan lampu dan kembali belajar. Wuehehe. Aku tahu, mungkin Aku Tak Tahu Diri. Tapi aku terus melaju, dengan restu Bapak dan Ibuk. Kekuatanku hanya ada pada Bapak dan Ibuk.
Sampai detik-detik menuju SNMPTN Tulis, aku baru sadar bahwa aku tak punya pensil 2B. Pensilku cuma sisa sejari manis. Aku juga tak punya papan dada. Penghapusku saja kalah kecil dengan ukuran bakso digang depan rumah. Bagaimana ini.. Aku panik. Lalu aku ingat, aku punya celengan ayam. Aku ingat, aku isi celengan itu untuk membeli baju untuk Ibuk ulangtahun bulan Juli nanti.
Waktu itu, aku memecahkan celenganku dengan tangis. Sedih memang, padahal aku sudah kumpulkan uang itu dari beberapa bulan yg lalu. Lalu setelah kukumpulkan recehan demi recehan, aku pergi ke toko buku dan membeli apa-apa saja yg harus aku punya untuk Ujian.
Paginya, SNMPTN Tulispun tiba. Dengan berbekal mencium kaki Ibuk sebelum pergi, aku pergi menuju tempat ujian, dengan jalan kaki.
"Aku ga kepengaruh sama kunci jawaban yg keluar setelah SNMPTN selesai. Lha wong, aku percaya Allah. Bukan kunci jawaban." kata si L.
Sempat memang temanku periksa jawaban SNMPTN-ku, dan….. Dia beritahu aku, bahwa salah satu pelajaranku nilainya minus dan aku tdk lolos.
Ris tanya; “Ga lolos UGM?" | L jawab; “Ga lolos semuanya. Kata si Kunci Jawaban."
Kata Bapak, orang bijak itu, ketika dilanda hal seperti itu, Bukan malah menyerah dan Pesimis. Perkencang ibadah. Allah Maha Penolong. Kunci Jawaban kan buatan Manusia, sementara Manusia ciptaan Allah. Jadi, Allah yang mengatur semuanya,kan?
Dibilang kepedean & Dibilang ga tau diri, iya. Tapi, kalau kita tidak percaya pada diri sendiri, pada siapa lagi? Toh usaha udah mati-matian. Selama aku menunggu pengumuman, aku ga pernah mikirin hasil. Yang penting, aku sudah lakukan yg terbaik. Skg, aku mengabdi lagi pada Ibuk. Selama menunggu pengumuman, aku kembali membantu Ibuk di pasar. Mengurusi Ayah di rumah, juga mengajari adik-adikku yg akan naik kelas.
“Cobaan tak berhenti bertemu denganku, Ris. 2 hari sebelum pengumuman, ibuk ditabrak motor di pasar. Ibuk masuk rumah sakit..” Kata si L.
Aku menunggui ibuk selama 2 hari itu bersama bapak. Aku bolak-balik RS-Rumah, aku jg mengurusi adik-adikku dirumah. Aku bahkan lupa bahwa tanggal 6 itu penguman SNMPTN Tulis.
Sampai seorang teman baikku datang kerumahku sambil menangis..
Teman baikku ini tahu nomor pendaftaran bidik misiku, jadi dia membukakan hasil SNMPTN Tulisku lewat laptopnya. Dia menangis.. memeluk.
"Selamat, L.. Kerja kerasmu terbayar sudah. Ibuk dan Bapak pasti bangga padamu. Kau akan pergi ke Jogja!" ujar teman L tiba-tiba.
Aku ikut menangis. Aku bingung. Apa yang dia maksud. Ketika aku membuka layar laptop, aku tertegun dan seketika menangis kencang sekali.. Lalu aku dan teman baikku langsung pergi ke rumah sakit untuk menunjukkan apa yang aku lihat di layar, untuk Ibuk.
Waktu aku perlihatkan apa yang ada dilayar, Ibuk dan Bapak memelukku haru. Dilayar itu tertera tulisan; “Selamat", “UGM" dan Namaku.
Aku langsung bilang sama Ibuk;
"Ibuk, selamat ulang tahun. Mbak hanya bisa berikan pengumuman ini untuk Ibuk,hadiah ulang tahun ibuk."
Langsung juga kupeluk Bapak.
"Bapak, terimakasih doanya setiap tahajud Bapak. Mbak sudah bisa menampar tetangga itu dengan UGM,pak."
Diakhir percakapan via ym Ris dan si L, dia bilang; “Sungguh, apalagi yg paling mengharukan selain di stasiun. Saat Bapak peluk aku.".
Waktu diakhir, Ris tanya apa Motivasi L mau menceritakan kisah “perih"nya. Dia cuma jawab; ..
"Aku cuma ingin menyampaikan. Jangan sia-siakan apa yg ada di hidup kamu sekarang. Hidup itu bukan sekedar seperti membuat Mie Instant."
"Bersyukurlah, jika Ibu dan Bapak-mu masih bisa membiayaimu. Jangan kau katakan kau tak punya apa-apa. Coba lihat, buku soalmu. Menumpuk."
"Jangan pernah berfikir kamu tidak mampu. Setidak-tidak mampumu, masih ada Allah. Berusahalah dulu, lalu serahkan pada Allah."
"Jangan mengeluh. Karena mengeluh berarti kamu tidak bersyukur atas nikmat Allah. Allah tidak suka dengan umatNya yg senang mengeluh."
"Hidup itu sudah susah. Sesusah-susah-nya kamu, jangan punya hobi bikin hidup makin susah. Tinggal Usaha, apa susahnya?"
"dan, jangan pernah berkata sekalipun kamu takut Gagal. Ucapan adalah Doa. Berdoa saja yang baik-baik. Apa susahnya? God never sleep,kan?"
Subscribe to:
Posts (Atom)