Sejarah Kapal Hantu Flying Dutchman Dan Kaptennya Davy Jones
Kisah Kapal Hantu Flying Dutchman ini merupakan salah satu kisah yang
sangat terkenal dan telah melegenda di seluruh dunia . Sudah banyak buku
ditulis dengan mengangkat cerita legenda
ini, bahkan dalam film Pirates of the Caribbean: Dead Man’s Chest
(2006) dan Pirates of the Caribbean: At World’s End (2007) kapal hantu
ini juga ikut dimunculkan.
Tapi, entah nyata atau tidaknya
kisah ini aku juga belum tahu, atau mungkin masih sama dengan
legenda-legenda lainnya yang dianggap hanya sebatas cerita
karang/dongeng turun-temurun.
Menurut cerita rakyat,
The Flying Dutchman adalah kapal hantu yang tidak akan pernah bisa
berlabuh, tetapi harus mengarungi “tujuh lautan” selamanya. Flying
Dutchman selalu terlihat dari kejauhan, kadang-kadang disinari dengan
sorot cahaya redup. Banyak versi dari cerita ini. Menurut beberapa
sumber, Legenda ini berasal dari Belanda, sementara itu yang lain
meng-claim bahwa itu berasal dari sandiwara Inggris The Flying Dutchman
(1826) oleh Edward Fitzball dan novel “The Phantom Ship” (1837) oleh
Frederick Marryat, kemudian di adaptasi ke cerita Belanda “Het Vliegend
Schip” (The Flying Ship) oleh pastor Belanda A.H.C. Römer. Versi lainnya
termasuk opera oleh Richard Wagner (1841) dan “The Flying Dutchman on
Tappan Sea” oleh Washington Irving (1855).
Beberapa sumber
terpercaya menyebutkan bahwa pada abad 17 seorang kapten Belanda bernama
Bernard Fokke (versi lain menyebut kapten “Ramhout Van Dam” atau “Van
der Decken”) mengarungi lautan dari Holland ke pulau Jawa dengan
kecepatan luar biasa. Ia dicurigai meminta bantuan iblis untuk mencapai
kecepatan tadi. Namun ditengah pelayarannya menuju Cape of God Hope
tiba-tiba cuaca buruk, sehingga kapal oleng. Lalu seorang awak kapal
meminta supaya pelayaran dihentikan . Tetapi sang kapten tidak mau, lalu
dia berkata “aku bersumpah tidak akan mundur dan akan terus menembus
badai untuk mencapai kota tujuanku, atau aku beserta semua awak kapalku
akan terkutuk selamanya” Tiba -tiba badai menghantam kapal itu sehingga
mereka kalah melawan alam. Dan terkutuklah selama-lamanya Sang Kapten
bersama para anak kapalnya itu menjadi jasad hidup dan berlayar di tujuh
lautan untuk selama-lamanya. Konon, Kapal tersebut dikutuk untuk
melayari 7 samudera sampai akhir zaman. lalu cerita itu menyebar sangat
cepat ke seluruh dunia.
Mitos akhir-akhir ini juga mengisahkan
apabila suatu kapal modern melihat kapal hantu ini dan awak kapal modern
memberi signal, maka kapal modern itu akan tenggelam / celaka. Bagi
seorang pelaut, pertemuan yang tak diduga dengan kapal hantu The Flying
Dutchman akan mendatangkan bahaya bagi mereka dan konon, ada suatu cara
untuk mengelak dari kemungkinan berpapasan dengan kapal hantu tersebut,
yakni dengan memasangkan tapal kuda di tiang layar kapal mereka sebagai
perlindungan. Selama berabad – abad, legenda The Flying Dutchman menjadi
sumber inspirasi para sastrawan dan novelis. Sejak tahun 1826 Edward
Fitzball telah menulis novel The Pantom Ship (1837) yang diangkat dari
pengalaman bertemu dengan kapal seram ini. Banyak pujangga terkenal
seperti Washington Irving dan Sir Walter Scott juga tertarik mengangkat
legenda ini.
Istilah Flying Dutchman juga dipakai untuk julukan
beberapa atlet sepakbola, terutama para pemain ternama asal Belanda.
Ironisnya, bintang veteran negeri Orange, Dennis Bergkamp justru dikenal
sebagai orang yang phobia atau takut untuk terbang, sehingga ia
dijuluki The Non-Flying Dutchman. Beberapa Laporan Penampakan The
Flysing Dutchman yang sempat didokumentasikan :
1823 : Kapten
Oweb , HMS Leven mengisahkan telah dua kali melihat sebuah kapal kosong
terombang ambing ditengah lautan dari kejauhan , namun dalam sekejap
mata kapal tersebut kemudian menghilang.
1835 : Dikisahkan pada
tahun itu , sebuah kapal berbendera Inggris yang terkepung oleh badai
ditengah samudera, didatangi oleh sebuah kapal asing yang disebut-sebut
sebagai Kapal Hantu The Flying Dutchman , kemudian secara tiba-tiba
kapal asing tersebut mendekat dan seakan-akan ingin menabrak kapal
mereka , namun anehnya sebelum keduanya saling berbenturan kapal asing
tersebut kemudian lenyap seketika
1881 : Tiga orang anak kapal HMS
Bacchante termasuk King George V telah melihat sebuat kapal tak berawak
yang berlayar menentang arus kapal mereka. Keesokan harinya , salah
seorang daripada mereka ditemui mati dalam keadaan yang mengerikan.
1879 : Anak kapal SS Pretoria juga mengaku pernah melihat kapal hantu tersebut.
1939 : kapal ini terlihat di Mulkzenberg , beberapa orang yang
menyaksikannya terkejut kerana kapal usang tersebut tiba-tiba menghilang
1941 : Beberapa saksi mata dipantai Glencairn melaporkan sebuah kapal
usang yang menabrak batu karang dan terpecah belah , namun setelah
dilakukan penyelidikan di TKP , tidak ada tanda-tanda dari bangkai kapal
tersebut.
1942 : Empat orang saksi telah melihat sebuah kapal
kosong memasuki perairan Table Bay kemudian menghilang.Seorang pegawai
telah mendokumentasikan penemuan tersebut di dalam catatan hariannya.
1942 : Penampakan The Flying Dutchman kembali terlihat oleh awak kapal
laut militer M.H.S Jubilee di dekat Cape Town di bulan agustus 1942
1959 : Awak kapal Straat Magelhaen kembali melaporakan melihat sebuah
kapal misterius yang terombang-ambing ditengah lautan dalam keadaan
kosong dengan teleskopnya.
Davy Jones (The Captain Of Flying Dutchman)
Davy Jones pertama kali tercatat pada tahun 1726 . Menurut kepercayaan
para pelaut zaman dahulu, Ia merupakan seorang pelaut (bajak laut) yang
mati tenggelam bersama kapalnya kedalam dasar lautan tetapi rohnya
dipercaya tetap hidup dan menjadi simbol roh dilautan. Tidak ada seorang
pun yang tau siapa Davy Jones itu, bahkan ada yang
menghubung-hubungkannya dengan legenda “Kapal Flying Dutchman” dimana
Davy Jones dipercaya sebagai kapten dari kapal hantu tersebut atau juga
fenomena dihubungkan dengan fenomena yang sering terjadi di “segitga
Bermuda”. tetapi melalui legenda dan dongeng para pelaut, dia
disimbolkan sebagai roh dasar laut.
Pada 1751 namanya
disebutkan dalam Bab 15 dalam buku Tobias George Smollett yang berjudul
The Adventures of Peregrin Pickle: ” Demi Tuhan! Jack, Anda mungkin
berkata apa yang Anda mau, tetapi aku akan terkutuk kalau itu bukan Davy
Jones sendiri. Aku mengenalnya lewat mata cawannya,tiga baris giginya,
tanduk dan ekornya, dan asap biru yang keluar dari lubang hidungnya. Apa
yang dia mau dariku? aku yakin aku tidak pernah melakukan pembunuhan,
kecuali di jalan profesiku, dan aku juga tidak pernah menganiaya
siapapun sejak pertama kali aku pergi ke laut. “
Dia
digambarkan sebagai sosok yang sombong dan suka meneror, “pemimpin para
roh jahat dari dasar laut, dan sering terlihat dalam berbagai bentuk,
berdiri di antara tali-temali kapal pada saat menjelang badai, bangkai
kapal dan bencana lainnya. “
Pada tahun 1803 para pelaut menggunakan
istilah “Davy Jones’s locker” sebagai bahasa slang atau istilah untuk
yang pertama kali. Davy Jones’s Locker atau loker davy jones dalam
bahasa Indonesia adalah sebutan untuk kuburan atau tempat peristirahatan
terakhir bagi semua orang yang tewas tenggelam di laut.
“… pelaut akan bertemu kuburan bawah air, atau untuk menggunakan istilah pelaut, pergi ke Davy Jones’s locker.”
Seperti kebanyakan kisah-kisah legenda laut yang abadi, banyak terdapat
teori mengenai Davy Jones. Ada yang bilang dia adalah seorang pelaut
atau bajak laut yang meninggal di laut, sementara yang lain menyatakan
bahwa Davy Jones adalah nama seorang pemilik bar dalam cerita balada
‘Jones Ale is Newe,’ dan loker mengerikan yang dia punya mungkin
merupakan tempat di mana dia menyimpan stok minumannya.
Pemilik
bar di London ini pada abad ke16,dikatakan menjalankan sebuah bar di
mana para pelaut yang minum ditempatnya akan dibius dan dimasukkan ke
dalam sebuah loker, dan pada saat mereka terbangun,mereka akan menemukan
diri mereka telah berada disebuah kapal di laut dan menemukan bahwa
mereka telah dipaksa masuk ke dalam Angkatan Laut oleh “Press
Geng”(suatu unit khusus di bawah komando seorang perwira berwenang yang
tugasnya memaksa orang-orang untuk masuk ke dalam dinas militer).
Beberapa ahli mengatakan bahwa Davy mungkin merupakan bentuk lain dari
penyimpangan “duppy”,(roh atau hantu dalam kepercayaan orang afrika dan
Indian), dan juga mengatakan bahwa tanda D dan V dalam kata Davy
merupakan simbol dari setan.

Tentang sebuah koleksi cerita dari Anwar Syahrani, semuanya ada disini. mulai dr cerita, artikel menarik dan yang lainnya. Saya juga akan menyajikan permintaan anda, minta artikel tentang ini, atau biografi tentang itu dsb. Saya harap kalian semua dapat membaca seluruh artikel di blog saya ini. Semua tdk akan berarti tanpa kalian :)
Sunday, 19 January 2014
Wednesday, 8 January 2014
“Karena Rintangan Ada Untuk Dikalahkan, Bukan Dimakan.”
“Karena Rintangan Ada Untuk Dikalahkan, Bukan Dimakan.”
”.. Ketika kamu sedang diuji, barangkali Allah sedang menyiapkan Hadiah. Atau mungkin, kamu sedang lupa dengan keberadaan Allah."
Ini cerita tentang temanku si L. Dia mahasiswi UGM 2012. Soal jurusan,maaf, Dia tidak mengizinkanku u/ menyebutkan. ^^
Mungkin cerita ini agak mirip dengan suatu cerita ttg mahasiswi UGM juga. Sama. Tapi ini real cerita tentang L. Kisah nyata. Jadi maaf jika terjadi kesamaan cerita. Tapi, orang-orang hebat ada pada sejarah dan perjuangan yang sama.
L ini cerita sama Ris, kalau dia bukan dari orang berada. Ayahnya merupakan seorang serabutan dan Ibunya berjualan sayur dipasar setiap pagi. Untuk membayar sekolah, Ayahnya banting tulang siang malam. Dia bilang dia bersyukur, Ayah masih diberi rezeki untuk dia bisa sekolah. Untuk Ayah L, pendidikan nomor 1 dikeluarganya. Ayahnya selalu bilang;
"Kalau ayah goblok, kamu harus pintar. Jangan seperti Ayah."
Perjuangan Ayah L sampai pada titik dimana Beliau terkena musibah dan pada akhirnya tidak bisa bekerja serabutan lagi. L sempat tidak mau sekolah, L berfikir darimana ia bisa dapatkan uang untuk melanjutkan kuliah, sementara penghasilan hanya dari Ibu? Suatu hari, L bicara pada Ibunya;
"Buk, mbak ga usah sekolah lagi ya. Mbak bantu ibu di pasar aja, jualan. Biar adhik aja yg sekolah."
Lalu Ibu marah besar, katanya, Ibu langsung memeluk L sambil menangis;
"Nduk, kamu belajar yang benar. Masalah uang, biar ibu yg urus. Rezeki setiap anak sudah di atur ku Gusti Allah,nduk. Kalau kamu memang niat untuk sekolah yg tinggi, rezekimu akan datang sendiri."
Pembicaraan mengharukan di hari itu, membuat L berubah pikiran. L akan sekolah yg tinggi, selanjutnya, biar ia yg mencari uang dgn “Ilmu"nya.
Sekolah ternyata tidak mudah. L harus pintar-pintar membagi waktu antara membantu Ibu di pasar, mengurusi Ayahnya, dan jg belajar. Kegiatan itu berlangsung sampai pada titik puncak ketika seorang tetangganya bertanya;
"kamu mau ibu carikan kerja? Ibu punya kenalan."
L; “Matur suwun,buk. Aku ingin kuliah dulu,buk."
Tetangganya; “memang kamu punya biaya drmn untuk kuliah? ayahmu saja pengangguran."
“Perkataan itu terdengar oleh Ayah, dan Ayah menampar Ibu itu. Ris, disitu, aku merasa terhina sekali. Ingin aku tampar ibu itu juga. Tapi.. Kata Ayah waktu itu, Kalau ada yang menghina keadaanku, boleh aku tampar. Bukan dengan tangan, Tapi dengan keSuksesan.” Ujar L.
*biar tidak ribet, aku ganti L dengan “Aku”.*
Darisitu aku mati-matian belajar. Dengan modal buku pinjaman dan soal-soal bekas dari kakak kelasku. Aku sama sekali tdk menyerah. Disaat semua orang sibuk mencari Bimbingan Belajar, aku diam di rumah, mengurus Ayah. Ingin rasanya aku ikut Bimbel,jika ingat aku ini bodoh.
"Jika lihat Ayah, tak kuasa rasanya aku meminta uang hanya untuk ego-ku sendiri. Mau Bimbel. Ga. Aku bisa, tanpa Bimbel." kata si L.
Aku ga kehilangan cara. Ada seribu cara menuju Roma. Ada seribu cara untuk sampai di kesuksesan. Aku tempuh, meski aku lelah. Lelah sekali. Alhamdulillah, aku diberi Allah teman-teman yang sangat mengerti aku. Aku sering ikut mereka belajar, lewat buku-buku soal punya mereka. Kalau teman-temanku mengikuti Tryout, sering aku Fotocopy soal dan aku kerjakan sendiri di rumah. Tak jarang, aku ke warnet buat cari materi. Warnet sih wkt itu masih 4rb/jam. Jadi sejam, dengan sisa uang sakuku tiap hari, aku cari-cari materi. Gapake twitteran tapinya haha.
"Kalau dikasih waktu sama Allah buat Usaha, ya Usaha. Jangan disambi-sambi sama Main-main. Mau usaha, apa mau main-main?" kata si L.
Sampai pada akhirnya, seorang temanku memberitahu bahwa sekolah mendaftarkan aku di Bidik Misi. Lalu, di panggillah aku oleh Kepala Sekolah.
"Mau sekolah dimana, L?" | Aku: “UGM,pak." | “Wah,apa gak ketinggian kepengenmu kuliah disana? Prestasi sekolahmu loh, biasa-biasa saja."
Lagi-lagi, aku diremehkan. Aku tau, imanku sedang di uji sama Allah. Aku hampir menangis ditempat sampai aku minta izin ke kamar kecil. Setelah pembicaraan kepala sekolah itu, aku makin belajar tak kenal henti. Aku terus-terus berusaha, agar aku, tidak lagi diremehkan.
Lalu… Ujian itu datang lagi. Namaku, bahkan, tidak tercantum pada Calon penerima jalur Undangan. Sedih memang, tapi aku tahu, aku ga pernah dapet rengking. Aku iseng bertanya pada kepala sekolahku kenapa aku tak tercantum. Jawabannya;
"Bapak takut km tambah sedih kl nnti km ga lolos UGM."
Lagi? Lagi. Lagi-lagi aku diremehkan.
Berbulan-bulan, satu persatu teman-temanku lolos di Undangan. Mentalku makin diuji. Aku semakin bertanya; “Apa aku mampu?". Tapi setiap aku melihat Bapak, aku selalu menangis. Aku tak punya hak untuk menyerah. Bapak sudah membesarkanku sampai segede ini.. .. Bapak tak pernah menyerah untuk memberikan yg terbaik untukku, Lalu, kenapa aku harus menyerah untuk memberikan Bapak yg terbaik?
Belajarku diketatkan. Aku belajar sepulang dari pasar, sekitar jam 4 sore. Setelah selesai mengurusi adik&bapak, seusai magrib, aku belajar. Aku belajar,kadang, sampai jarang makan. Sampai ibuk mengingatkan;
"Sudah jam 11 malam,nduk. Shalat isya dulu, lalu tidur. Istirahatlah."
Sering aku meng-iya-kan omongan Ibu. Tapi, setelah mendengar ibu mengorok, aku nyalakan lampu dan kembali belajar. Wuehehe. Aku tahu, mungkin Aku Tak Tahu Diri. Tapi aku terus melaju, dengan restu Bapak dan Ibuk. Kekuatanku hanya ada pada Bapak dan Ibuk.
Sampai detik-detik menuju SNMPTN Tulis, aku baru sadar bahwa aku tak punya pensil 2B. Pensilku cuma sisa sejari manis. Aku juga tak punya papan dada. Penghapusku saja kalah kecil dengan ukuran bakso digang depan rumah. Bagaimana ini.. Aku panik. Lalu aku ingat, aku punya celengan ayam. Aku ingat, aku isi celengan itu untuk membeli baju untuk Ibuk ulangtahun bulan Juli nanti.
Waktu itu, aku memecahkan celenganku dengan tangis. Sedih memang, padahal aku sudah kumpulkan uang itu dari beberapa bulan yg lalu. Lalu setelah kukumpulkan recehan demi recehan, aku pergi ke toko buku dan membeli apa-apa saja yg harus aku punya untuk Ujian.
Paginya, SNMPTN Tulispun tiba. Dengan berbekal mencium kaki Ibuk sebelum pergi, aku pergi menuju tempat ujian, dengan jalan kaki.
"Aku ga kepengaruh sama kunci jawaban yg keluar setelah SNMPTN selesai. Lha wong, aku percaya Allah. Bukan kunci jawaban." kata si L.
Sempat memang temanku periksa jawaban SNMPTN-ku, dan….. Dia beritahu aku, bahwa salah satu pelajaranku nilainya minus dan aku tdk lolos.
Ris tanya; “Ga lolos UGM?" | L jawab; “Ga lolos semuanya. Kata si Kunci Jawaban."
Kata Bapak, orang bijak itu, ketika dilanda hal seperti itu, Bukan malah menyerah dan Pesimis. Perkencang ibadah. Allah Maha Penolong. Kunci Jawaban kan buatan Manusia, sementara Manusia ciptaan Allah. Jadi, Allah yang mengatur semuanya,kan?
Dibilang kepedean & Dibilang ga tau diri, iya. Tapi, kalau kita tidak percaya pada diri sendiri, pada siapa lagi? Toh usaha udah mati-matian. Selama aku menunggu pengumuman, aku ga pernah mikirin hasil. Yang penting, aku sudah lakukan yg terbaik. Skg, aku mengabdi lagi pada Ibuk. Selama menunggu pengumuman, aku kembali membantu Ibuk di pasar. Mengurusi Ayah di rumah, juga mengajari adik-adikku yg akan naik kelas.
“Cobaan tak berhenti bertemu denganku, Ris. 2 hari sebelum pengumuman, ibuk ditabrak motor di pasar. Ibuk masuk rumah sakit..” Kata si L.
Aku menunggui ibuk selama 2 hari itu bersama bapak. Aku bolak-balik RS-Rumah, aku jg mengurusi adik-adikku dirumah. Aku bahkan lupa bahwa tanggal 6 itu penguman SNMPTN Tulis.
Sampai seorang teman baikku datang kerumahku sambil menangis..
Teman baikku ini tahu nomor pendaftaran bidik misiku, jadi dia membukakan hasil SNMPTN Tulisku lewat laptopnya. Dia menangis.. memeluk.
"Selamat, L.. Kerja kerasmu terbayar sudah. Ibuk dan Bapak pasti bangga padamu. Kau akan pergi ke Jogja!" ujar teman L tiba-tiba.
Aku ikut menangis. Aku bingung. Apa yang dia maksud. Ketika aku membuka layar laptop, aku tertegun dan seketika menangis kencang sekali.. Lalu aku dan teman baikku langsung pergi ke rumah sakit untuk menunjukkan apa yang aku lihat di layar, untuk Ibuk.
Waktu aku perlihatkan apa yang ada dilayar, Ibuk dan Bapak memelukku haru. Dilayar itu tertera tulisan; “Selamat", “UGM" dan Namaku.
Aku langsung bilang sama Ibuk;
"Ibuk, selamat ulang tahun. Mbak hanya bisa berikan pengumuman ini untuk Ibuk,hadiah ulang tahun ibuk."
Langsung juga kupeluk Bapak.
"Bapak, terimakasih doanya setiap tahajud Bapak. Mbak sudah bisa menampar tetangga itu dengan UGM,pak."
Diakhir percakapan via ym Ris dan si L, dia bilang; “Sungguh, apalagi yg paling mengharukan selain di stasiun. Saat Bapak peluk aku.".
Waktu diakhir, Ris tanya apa Motivasi L mau menceritakan kisah “perih"nya. Dia cuma jawab; ..
"Aku cuma ingin menyampaikan. Jangan sia-siakan apa yg ada di hidup kamu sekarang. Hidup itu bukan sekedar seperti membuat Mie Instant."
"Bersyukurlah, jika Ibu dan Bapak-mu masih bisa membiayaimu. Jangan kau katakan kau tak punya apa-apa. Coba lihat, buku soalmu. Menumpuk."
"Jangan pernah berfikir kamu tidak mampu. Setidak-tidak mampumu, masih ada Allah. Berusahalah dulu, lalu serahkan pada Allah."
"Jangan mengeluh. Karena mengeluh berarti kamu tidak bersyukur atas nikmat Allah. Allah tidak suka dengan umatNya yg senang mengeluh."
"Hidup itu sudah susah. Sesusah-susah-nya kamu, jangan punya hobi bikin hidup makin susah. Tinggal Usaha, apa susahnya?"
"dan, jangan pernah berkata sekalipun kamu takut Gagal. Ucapan adalah Doa. Berdoa saja yang baik-baik. Apa susahnya? God never sleep,kan?"
”.. Ketika kamu sedang diuji, barangkali Allah sedang menyiapkan Hadiah. Atau mungkin, kamu sedang lupa dengan keberadaan Allah."
Ini cerita tentang temanku si L. Dia mahasiswi UGM 2012. Soal jurusan,maaf, Dia tidak mengizinkanku u/ menyebutkan. ^^
Mungkin cerita ini agak mirip dengan suatu cerita ttg mahasiswi UGM juga. Sama. Tapi ini real cerita tentang L. Kisah nyata. Jadi maaf jika terjadi kesamaan cerita. Tapi, orang-orang hebat ada pada sejarah dan perjuangan yang sama.
L ini cerita sama Ris, kalau dia bukan dari orang berada. Ayahnya merupakan seorang serabutan dan Ibunya berjualan sayur dipasar setiap pagi. Untuk membayar sekolah, Ayahnya banting tulang siang malam. Dia bilang dia bersyukur, Ayah masih diberi rezeki untuk dia bisa sekolah. Untuk Ayah L, pendidikan nomor 1 dikeluarganya. Ayahnya selalu bilang;
"Kalau ayah goblok, kamu harus pintar. Jangan seperti Ayah."
Perjuangan Ayah L sampai pada titik dimana Beliau terkena musibah dan pada akhirnya tidak bisa bekerja serabutan lagi. L sempat tidak mau sekolah, L berfikir darimana ia bisa dapatkan uang untuk melanjutkan kuliah, sementara penghasilan hanya dari Ibu? Suatu hari, L bicara pada Ibunya;
"Buk, mbak ga usah sekolah lagi ya. Mbak bantu ibu di pasar aja, jualan. Biar adhik aja yg sekolah."
Lalu Ibu marah besar, katanya, Ibu langsung memeluk L sambil menangis;
"Nduk, kamu belajar yang benar. Masalah uang, biar ibu yg urus. Rezeki setiap anak sudah di atur ku Gusti Allah,nduk. Kalau kamu memang niat untuk sekolah yg tinggi, rezekimu akan datang sendiri."
Pembicaraan mengharukan di hari itu, membuat L berubah pikiran. L akan sekolah yg tinggi, selanjutnya, biar ia yg mencari uang dgn “Ilmu"nya.
Sekolah ternyata tidak mudah. L harus pintar-pintar membagi waktu antara membantu Ibu di pasar, mengurusi Ayahnya, dan jg belajar. Kegiatan itu berlangsung sampai pada titik puncak ketika seorang tetangganya bertanya;
"kamu mau ibu carikan kerja? Ibu punya kenalan."
L; “Matur suwun,buk. Aku ingin kuliah dulu,buk."
Tetangganya; “memang kamu punya biaya drmn untuk kuliah? ayahmu saja pengangguran."
“Perkataan itu terdengar oleh Ayah, dan Ayah menampar Ibu itu. Ris, disitu, aku merasa terhina sekali. Ingin aku tampar ibu itu juga. Tapi.. Kata Ayah waktu itu, Kalau ada yang menghina keadaanku, boleh aku tampar. Bukan dengan tangan, Tapi dengan keSuksesan.” Ujar L.
*biar tidak ribet, aku ganti L dengan “Aku”.*
Darisitu aku mati-matian belajar. Dengan modal buku pinjaman dan soal-soal bekas dari kakak kelasku. Aku sama sekali tdk menyerah. Disaat semua orang sibuk mencari Bimbingan Belajar, aku diam di rumah, mengurus Ayah. Ingin rasanya aku ikut Bimbel,jika ingat aku ini bodoh.
"Jika lihat Ayah, tak kuasa rasanya aku meminta uang hanya untuk ego-ku sendiri. Mau Bimbel. Ga. Aku bisa, tanpa Bimbel." kata si L.
Aku ga kehilangan cara. Ada seribu cara menuju Roma. Ada seribu cara untuk sampai di kesuksesan. Aku tempuh, meski aku lelah. Lelah sekali. Alhamdulillah, aku diberi Allah teman-teman yang sangat mengerti aku. Aku sering ikut mereka belajar, lewat buku-buku soal punya mereka. Kalau teman-temanku mengikuti Tryout, sering aku Fotocopy soal dan aku kerjakan sendiri di rumah. Tak jarang, aku ke warnet buat cari materi. Warnet sih wkt itu masih 4rb/jam. Jadi sejam, dengan sisa uang sakuku tiap hari, aku cari-cari materi. Gapake twitteran tapinya haha.
"Kalau dikasih waktu sama Allah buat Usaha, ya Usaha. Jangan disambi-sambi sama Main-main. Mau usaha, apa mau main-main?" kata si L.
Sampai pada akhirnya, seorang temanku memberitahu bahwa sekolah mendaftarkan aku di Bidik Misi. Lalu, di panggillah aku oleh Kepala Sekolah.
"Mau sekolah dimana, L?" | Aku: “UGM,pak." | “Wah,apa gak ketinggian kepengenmu kuliah disana? Prestasi sekolahmu loh, biasa-biasa saja."
Lagi-lagi, aku diremehkan. Aku tau, imanku sedang di uji sama Allah. Aku hampir menangis ditempat sampai aku minta izin ke kamar kecil. Setelah pembicaraan kepala sekolah itu, aku makin belajar tak kenal henti. Aku terus-terus berusaha, agar aku, tidak lagi diremehkan.
Lalu… Ujian itu datang lagi. Namaku, bahkan, tidak tercantum pada Calon penerima jalur Undangan. Sedih memang, tapi aku tahu, aku ga pernah dapet rengking. Aku iseng bertanya pada kepala sekolahku kenapa aku tak tercantum. Jawabannya;
"Bapak takut km tambah sedih kl nnti km ga lolos UGM."
Lagi? Lagi. Lagi-lagi aku diremehkan.
Berbulan-bulan, satu persatu teman-temanku lolos di Undangan. Mentalku makin diuji. Aku semakin bertanya; “Apa aku mampu?". Tapi setiap aku melihat Bapak, aku selalu menangis. Aku tak punya hak untuk menyerah. Bapak sudah membesarkanku sampai segede ini.. .. Bapak tak pernah menyerah untuk memberikan yg terbaik untukku, Lalu, kenapa aku harus menyerah untuk memberikan Bapak yg terbaik?
Belajarku diketatkan. Aku belajar sepulang dari pasar, sekitar jam 4 sore. Setelah selesai mengurusi adik&bapak, seusai magrib, aku belajar. Aku belajar,kadang, sampai jarang makan. Sampai ibuk mengingatkan;
"Sudah jam 11 malam,nduk. Shalat isya dulu, lalu tidur. Istirahatlah."
Sering aku meng-iya-kan omongan Ibu. Tapi, setelah mendengar ibu mengorok, aku nyalakan lampu dan kembali belajar. Wuehehe. Aku tahu, mungkin Aku Tak Tahu Diri. Tapi aku terus melaju, dengan restu Bapak dan Ibuk. Kekuatanku hanya ada pada Bapak dan Ibuk.
Sampai detik-detik menuju SNMPTN Tulis, aku baru sadar bahwa aku tak punya pensil 2B. Pensilku cuma sisa sejari manis. Aku juga tak punya papan dada. Penghapusku saja kalah kecil dengan ukuran bakso digang depan rumah. Bagaimana ini.. Aku panik. Lalu aku ingat, aku punya celengan ayam. Aku ingat, aku isi celengan itu untuk membeli baju untuk Ibuk ulangtahun bulan Juli nanti.
Waktu itu, aku memecahkan celenganku dengan tangis. Sedih memang, padahal aku sudah kumpulkan uang itu dari beberapa bulan yg lalu. Lalu setelah kukumpulkan recehan demi recehan, aku pergi ke toko buku dan membeli apa-apa saja yg harus aku punya untuk Ujian.
Paginya, SNMPTN Tulispun tiba. Dengan berbekal mencium kaki Ibuk sebelum pergi, aku pergi menuju tempat ujian, dengan jalan kaki.
"Aku ga kepengaruh sama kunci jawaban yg keluar setelah SNMPTN selesai. Lha wong, aku percaya Allah. Bukan kunci jawaban." kata si L.
Sempat memang temanku periksa jawaban SNMPTN-ku, dan….. Dia beritahu aku, bahwa salah satu pelajaranku nilainya minus dan aku tdk lolos.
Ris tanya; “Ga lolos UGM?" | L jawab; “Ga lolos semuanya. Kata si Kunci Jawaban."
Kata Bapak, orang bijak itu, ketika dilanda hal seperti itu, Bukan malah menyerah dan Pesimis. Perkencang ibadah. Allah Maha Penolong. Kunci Jawaban kan buatan Manusia, sementara Manusia ciptaan Allah. Jadi, Allah yang mengatur semuanya,kan?
Dibilang kepedean & Dibilang ga tau diri, iya. Tapi, kalau kita tidak percaya pada diri sendiri, pada siapa lagi? Toh usaha udah mati-matian. Selama aku menunggu pengumuman, aku ga pernah mikirin hasil. Yang penting, aku sudah lakukan yg terbaik. Skg, aku mengabdi lagi pada Ibuk. Selama menunggu pengumuman, aku kembali membantu Ibuk di pasar. Mengurusi Ayah di rumah, juga mengajari adik-adikku yg akan naik kelas.
“Cobaan tak berhenti bertemu denganku, Ris. 2 hari sebelum pengumuman, ibuk ditabrak motor di pasar. Ibuk masuk rumah sakit..” Kata si L.
Aku menunggui ibuk selama 2 hari itu bersama bapak. Aku bolak-balik RS-Rumah, aku jg mengurusi adik-adikku dirumah. Aku bahkan lupa bahwa tanggal 6 itu penguman SNMPTN Tulis.
Sampai seorang teman baikku datang kerumahku sambil menangis..
Teman baikku ini tahu nomor pendaftaran bidik misiku, jadi dia membukakan hasil SNMPTN Tulisku lewat laptopnya. Dia menangis.. memeluk.
"Selamat, L.. Kerja kerasmu terbayar sudah. Ibuk dan Bapak pasti bangga padamu. Kau akan pergi ke Jogja!" ujar teman L tiba-tiba.
Aku ikut menangis. Aku bingung. Apa yang dia maksud. Ketika aku membuka layar laptop, aku tertegun dan seketika menangis kencang sekali.. Lalu aku dan teman baikku langsung pergi ke rumah sakit untuk menunjukkan apa yang aku lihat di layar, untuk Ibuk.
Waktu aku perlihatkan apa yang ada dilayar, Ibuk dan Bapak memelukku haru. Dilayar itu tertera tulisan; “Selamat", “UGM" dan Namaku.
Aku langsung bilang sama Ibuk;
"Ibuk, selamat ulang tahun. Mbak hanya bisa berikan pengumuman ini untuk Ibuk,hadiah ulang tahun ibuk."
Langsung juga kupeluk Bapak.
"Bapak, terimakasih doanya setiap tahajud Bapak. Mbak sudah bisa menampar tetangga itu dengan UGM,pak."
Diakhir percakapan via ym Ris dan si L, dia bilang; “Sungguh, apalagi yg paling mengharukan selain di stasiun. Saat Bapak peluk aku.".
Waktu diakhir, Ris tanya apa Motivasi L mau menceritakan kisah “perih"nya. Dia cuma jawab; ..
"Aku cuma ingin menyampaikan. Jangan sia-siakan apa yg ada di hidup kamu sekarang. Hidup itu bukan sekedar seperti membuat Mie Instant."
"Bersyukurlah, jika Ibu dan Bapak-mu masih bisa membiayaimu. Jangan kau katakan kau tak punya apa-apa. Coba lihat, buku soalmu. Menumpuk."
"Jangan pernah berfikir kamu tidak mampu. Setidak-tidak mampumu, masih ada Allah. Berusahalah dulu, lalu serahkan pada Allah."
"Jangan mengeluh. Karena mengeluh berarti kamu tidak bersyukur atas nikmat Allah. Allah tidak suka dengan umatNya yg senang mengeluh."
"Hidup itu sudah susah. Sesusah-susah-nya kamu, jangan punya hobi bikin hidup makin susah. Tinggal Usaha, apa susahnya?"
"dan, jangan pernah berkata sekalipun kamu takut Gagal. Ucapan adalah Doa. Berdoa saja yang baik-baik. Apa susahnya? God never sleep,kan?"
Subscribe to:
Posts (Atom)